Bacapres 2024 Ganjar Pranowo membeberkan ide dan gagasannya untuk menjawab mengenai nilai angka pengangguran yang tinggi. Ia mengatakan dari jumlah angka pengangguran di Indonesia, angka pengangguran terdidik cukup mendominasi.
"Problem pengangguran terdidik ini harus diselesaikan secara komprehensif. Hal yang paling utama adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan kita," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/9/2023).
Hal itu ia katakan saat menghadiri Mata Najwa On Stage di Graha Saba UGM, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (19/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan sistem pendidikan di Indonesia harus diubah. Menurutnya, konsep link and match dengan perusahaan harus dilakukan agar 100 persen lulusan bisa mendapatkan pekerjaan.
"Yang butuh mereka itu kan perusahaan, maka kurikulumnya harus fleksibel. Link and match kurikulum dengan perusahan mutlak dilakukan agar lulusan sekolah baik SMK, SMA sampai perguruan tinggi tidak menganggur," jelasnya.
Lebih lanjut, Ganjar mencontohkan kurikulum pendidikan di Australia yang mengikuti tren pekerjaan. Ia mengatakan ketika pekerjaan saat ini yang ramai adalah di bidang teknologi, kurikulum pendidikan di negara tersebut akan diarahkan ke sana.
"Jadi kurikulumnya mengikuti kebutuhan pekerjaan yang ada. Tidak saklek seperti saat ini," katanya.
Ia juga bercerita saat menjabat Gubernur Jateng ia sudah memulai hal tersebut, bukan omong kosong atau mimpi siang bolong. Ia mendirikan tiga SMKN Jateng Boarding School yang dikhususkan bagi siswa miskin. Selain itu, ia juga menggandeng perusahaan agar ikut terlibat dalam penyusunan kurikulum dan metode pengajaran.
"Dan itu berhasil, 100 persen lulusan SMKN Jateng tidak ada yang menganggur. Mereka keterima bekerja di Jepang, Korea dan banyak negara serta perusahaan-perusahaan besar lainnya," ucapnya.
Terakhir, ia menambahkan setelah pendidikan disiapkan dengan baik, yang harus dilakukan yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Menurutnya, investasi merupakan cara terbaik untuk mewujudkan hal tersebut.
Akan tetapi, saat ini banyak anak muda yang tidak mau terikat dalam pekerjaan karena lebih banyak yang justru membuat usaha sendiri. Terkait hal tersebut, ia menuturkan pemerintah harus memfasilitasi, misalnya dengan menyediakan creative hub.
"Maka entrepreneurship mesti dibuka lebar-lebar. Creative hub meski disiapkan banyak-banyak dan negara mesti memberikan dukungan untuk itu. Lapangan pekerjaan di digital ekonomi sangat besar dan anak muda kreatif Indonesia sudah banyak yang terjun di dalamnya," pungkasnya.
Simak juga Video 'Isi Kuliah Kebangsaan di UI, Ganjar Jawab soal Petugas Partai atau Rakyat':