Kapolres soal GBI Cinere Depok Diprotes Warga: Tak Boleh Ada Intimidasi

Devi Puspitasari - detikNews
Minggu, 17 Sep 2023 14:41 WIB
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady (Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Polri dan TNI memastikan kegiatan peribadatan hari ini di Kapel GBI Bellevue Cinere, Depok yang didatangi warga kemarin berlangsung aman. Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady mengatakan tidak boleh ada siapapun yang melakukan intimidasi.

"Jadi gini, kami jajaran Polres Metro Depok dan Kodim 05/08 Depok berkomitmen bahwa tidak boleh ada siapa pun yang melakukan upaya-upaya intimidasi, persekusi, dan sebagainya," ujar Fuady kepada wartawan di Polsek Cinere, Depok, Minggu (17/9/2023).

Fuady berharap masyarakat bisa menjaga kondusivitas di wilayah Depok. Fuady mempersilakan masyarakat untuk menjalani prosedur dan tidak melakukan upaya kekerasan.

"Kita harapkan semua masyarakat menjaga kondusivitas wilayah di Kota Depok ini. Silakan seluruhnya ada prosedur ada jalurnya masing-masing ya tidak boleh melakukan upaya-upaya kekerasan ataupun upaya-upaya lain," pungkasnya.

Fuady menjelaskan, kegiatan kemarin merupakan aksi spontan warga setelah melaksanakan ibadah salat Subuh berjemaah. Kemudian, warga mendatangi kapel untuk menyampaikan aspirasi menolak adanya kapel tersebut.

"Kegiatan kemarin merupakan aksi spontan dari warga yang kebetulan kemaren itu melaksanakan ibadah shalat subuh berjemaah dilanjutkan dengan kajian subuh atau pengajian subuh. Nah dari lokasi pengajian datang ke lokasi dan menyampaikan aspirasi untuk menolak adanya kapel tersebut," jelasnya.

Fuady menuturkan sudah mengidentifikasi warga yang mendatangi lokasi kapel kemarin. Menurutnya, kedatangan warga ke kapel hanya ingin melihat lokasi.

"(Yang datang) Kalau di tempat pengajian ada ketua LPM, ya beserta seluruh jamaah itu sudah kita identifikasi semuanya. (Ketua LPM) dari laporan kita tidak, jadi hanya jemaah yang ingin lihat lokasi seperti apa," tuturnya.

Penjelasan GBI Cinere Bellevue

Pihak GBI Cinere Bellevue sekaligus pendeta kapel, Didi, mengungkap para warga itu menolak keberadaan kapel karena dalam sejarah wilayah Gandul tak pernah ada gereja.

"(Alasannya) karena sejarahnya Gandul ini nggak pernah ada yang namanya gereja. Saya bilang kapel, katanya 'sama saja itu tempat ibadah' terus kenapa, kan nggak ada masalah dong," kata Didi di lokasi, Sabtu (16/9).




(azh/azh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork