Kapolres Jamin Aman Ibadah di Kapel GBI Cinere Depok yang Sempat Diprotes

Kapolres Jamin Aman Ibadah di Kapel GBI Cinere Depok yang Sempat Diprotes

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Minggu, 17 Sep 2023 08:40 WIB
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady
Foto: Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady (Devi/detikcom)
Jakarta -

Kapolres Depok, Kombes Ahmad Fuady, memastikan situasi dan kondisi di Kapel GBI Cinere Bellevue aman dan kondusif usai diprotes warga. Dia mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah pengamanan di kapel tersebut. Beribadah di kapel itu dijamin aman.

"Situasi di lokasi aman kondusif. Personel Polsek Cinere dipimpin oleh Kapolsek sudah melakukan langkah-langkah pengamanan apabila ada kegiatan ibadah di Kapel tersebut," kata Duady saat dihubungi, Sabtu (16/9/2023).

Fuady juga membenarkan warga sempat protes dan mendatangi kapel setelah salat subuh. Namun tidak ada penyerangan, warga kemudian membubarkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar warga hadir ke sana setelah mengikuti pengajian subuh di masjid dekat lokasi tersebut untuk menyampaikan menolak adanya kapel tersebut setelah itu membubarkan diri," ujarnya.

Fuady mengungkapkan alasan warga memprotes kapel karena belum dikeluarkannya izin dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Dia menyampaikan jemaat baru pindah kapel ke sebuah ruko dua bulan lalu.

ADVERTISEMENT

"Karena belum adanya izin tadi dan menunggu proses dari Pemkot sesuai pertemuan hari Jumat kemarin. Kapel tersebut pindahan dari Pangkalan Jati karena masa sewa di Pangkalan Jati habis maka pindah menyewa di ruko sekarang ini sejak 2 bulan lalu," ucapnya.

Fuadi menuturkan ibadah di kapel tersebut pekan lalu berjalan kondusif. Dia mengatakan pihaknya berkomitmen menjaga pelaksanaan ibadah semua umat di Depok.

"Minggu lalu pelaksanaan ibadah berjalan aman dan kondusif, Polres Metro Depok berkomitmen untuk menjamin pelaksanaan ibadah bagi semua umat beragama di Kota Depok tidak terkecuali di Kapel GBI tersebut," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Simak juga Video: Heboh Ibadah Jemaat Gereja di Padang Dibubarkan Pemilik Kontrakan

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan GBI Cinere Bellevue

Pihak GBI Cinere Bellevue sekaligus pendeta kapel, Didi, mengungkap para warga itu menolak keberadaan kapel karena dalam sejarah wilayah Gandul tak pernah ada gereja.

"(Alasannya) karena sejarahnya Gandul ini nggak pernah ada yang namanya gereja. Saya bilang kapel, katanya 'sama saja itu tempat ibadah' terus kenapa, kan nggak ada masalah dong," kata Didi di lokasi, Sabtu (16/9/2023).

Didi menjelaskan pihaknya sudah meminta izin kepada RW 10 terkait adanya kapel tersebut. Namun ternyata kapel berada di RW 3. Pihaknya pun diundang oleh lurah setempat bahwa keberadaan kapel perlu adanya izin dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

"Kami sudah melihat waktu dapat kontrak ini ternyata RW-nya di situ RW 10 di PBB-nya, jadi kami izin sama RW-nya, sudah. Abis itu datang dari RW 3 RT 12 mengatakan bahwa ini RW 3, akhirnya kami diundang ke lurah. Di lurah ada pihak Babinsa, pihak Polsek, ada juga LPM, udah lengkap di situ, MUI. Intinya mengatakan harus ada izin FKUB," ungkap Didi.

Pihak FKUB, kata Didi, mengatakan tidak perlu adanya perizinan. Namun Didi mengatakan ada pihak yang tetap mendesak soal perizinan.

"Diundang lagi FKUB, FKUB sudah memberikan pemaparan di kantor Kecamatan seminggu kemudian. Ketua FKUB sendiri sudah bilang bahwa ini kapel jadi tidak perlu izin. Tapi tetap didesak karena katanya dari bawah ini ada yang keras. Saya tanya siapa yang keras, maka kami datanglah meminta izin, tapi katanya nggak bisa, mau FKUB pun, mau kiai siapa pun nggak bisa," jelasnya.

"Kami hanya sementara sewa 5 tahun, nggak permanen, jadi nggak usah khawatir, saya bilang gitu. Kenapa sih, saya lahir di Indonesia, saya lahir di Jakarta, anak-anak saya lahir di Cinere, jadi nggak boleh diskriminasi terus-menerus. Kami rasa kami seperti orang asing di sini," imbuhnya

Halaman 2 dari 2
(dek/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads