Kebakaran terjadi di TPA Belitung sejak 4 September 2023. Hingga kini, api kebakaran gunungan sampah di TPA Gunung Sadai, Kabupaten Belitung masih belum bisa dipadamkan.
Berikut fakta-fakta terkini soal peristiwa kebakaran di TPA Belitung tersebut.
1. Awal Mula Kebakaran di TPA Belitung
Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Babel) terbakar. Sudah 24 jam api yang melahap gunungan sampah ini belum juga dapat dipadamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir detikSumbagsel, kebakaran itu terjadi sejak Senin (4/9/2023) pukul 10.30 WIB. Lokasinya ada di TPA Gunung Sadai, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung. Petugas gabungan berjibaku memadamkan api tersebut.
"Kita dapat laporan kemarin sore, pukul 16.00 WIB. Hingga saat ini petugas gabungan masih berjibaku memadamkan kobaran api atau titik api," kata Ketua BPBD Babel Mikron Antariksa, Selasa (5/9/2023).
Sementara itu, Komandan Regu (Danru) II Damkar Belitung, Riko Pribadi menyebut sebelum terbakarnya gunungan sampah di TPA Gunung Sadai ini, ada suara ledakan. Hal ini terungkap dari informasi yang pihaknya terima pertama kali dari warga pencari barang bekas di TPA terbakar.
"Waktu itu warga sedang istirahat, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari tumpukan sampah. Kemungkinan karena hawa panas tinggi, angin kencang, dari ledakan itu muncul kepulan asap dan kemudian menyebar ke area sampah," ceritanya.
![]() |
2. Api Sulit Dipadamkan
Ketua BPBD Babel Mikron Antariksa menjelaskan api susah dipadamkan karena titik api berada di dalam tumpukan sampah. Total gundukan sampah yang terbakar seluas 1 hektare atau sesuai luas TPA.
"Kendala karena tebalnya sampah. Apinya sudah di bawah sampah, sehingga terpaksa dibongkar dulu dengan alat berat untuk mengangkat api. Sehingga setelah api diangkat baru disiram," ujar Mikron.
3. Penyebab Kebakaran Belum Diketahui
Penyebab kebakaran di TPA Belitung masih belum bisa dipastikan. Api diduga berawal dari pembakaran sampah di kawasan tersebut diduga merembet karena angin kencang dan musim kemarau.
"Penyebab munculnya api diduga dari pembakaran yang beraktivitas di area TPA, sementara itu. Untuk saat ini kita masih fokus memadamkan api," ujar Ketua BPBD Babel Mikron Antariksa.
4. Mulai Muncul Bau Menyengat di TKP Kebakaran
Sudah hari kesebelas sejak gunungan sampah di TPA Gunung Sadai, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Babel) terbakar. Hendra, warga yang tinggal tak jauh dari TPA Gunung Sadai, Belitung mengungkapkan bau asap menyengat dari kebakaran itu mulai dirasakan warga sejak 4 hari pasca TPA terbakar.
Namun di hari kesebelas, asap kebakaran di TPA Belitung mulai bertambah banyak dan baunya menyengat.
"Sudah sejak hari keempat pasca terbakar asap mulai timbul. Tapi hari ini asap yang ditimbulkan dari kebakaran TPA, bau asapnya menyengat," ujar Hendra, Kamis (14/9/2023).
Baca berita di halaman selanjutnya.
Simak Video 'Gunungan Sampah di TPA Belitung Terbakar Hebat, Ini Penampakannya':
5. Asap Kebakaran Mulai Masuk Pemukiman Warga
Petugas terus berupaya memadamkan api dengan cara menyemprot. Namun, api hingga kini belum sepenuhnya padam. Gunungan sampah di TPA Gunung Sadai, menimbulkan asap tebal pasca kebakaran.
"Kalau warga yang terkena sakit karena asap belum ada. Cuma khawatir lama-lama takut terserang penyakit. Apa lagi kalau angin mengarah ke pemukiman, kami terkena asap dan bau menyengat," tegas Hendra, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari TPA Gunung Sadai, Belitung.
Terpisah, Kepala BPBD Bangka Belitung, Mikron Antariksa menegaskan api sulit dipadamkan karena tumpukan sampah ini sudah menggunung dan mirip lahan gambut. Ditambah titik api yang terbakar ini dalamnya hingga 30 meter dari permukaan TPA.
"Penyiraman terhambat karena apinya kebanyakan di bawah. Kedalamannya mencapai 30 meter sampah dari permukaan TPA," ucapnya.
Mikron pun membenarkan adanya keluhan asap yang mulai masuk ke pemukiman warga. Menurutnya, asap itu masuk ke pemukiman disaat arah angin ke pemukiman.
"Sampah-sampah ini terbakar menimbulkan gas meta. Sampah ini kebanyakan dari plastik atau sampah kering sehingga membuat api tidak bisa dipadamkan," bebernya.
"Warga mulai ada yang terdampak. Jadi kalau arah angin ke pemukiman dipastikan terkena dampak asap termasuk baunya. Sore tadi pas kita cek arah angin ke laut, jadi tergantung arah angin," sambungnya.
6. Penyebab Api Kebakaran Sulit Dipadamkan
Sejak terbakar pada Senin (4/9/2023), api kebakaran di TPA Gunung Sadai, Belitung belum juga padam. BPDB Bangka Belitung mengungkap sulitnya proses pemadaman.
Kepala BPBD Bangka Belitung, Mikron Antariksa menjelaskan penyebab kebakaran gunungan sampah di Belitung tersebut belum bisa dipadamkan. Ia menyebut sampah-sampah yang terbakar adalah sampah jenis plastik dan kering.
"Sampahnya ini tebal mirip lahan gambut. Materialnya, sampah plastik dan bahan-bahan sampah yang kering. Kita melakukan proses pemadaman dengan cara disiram, namun sulit dipadamkan," kata Mikron, Kamis (14/9/2023).
Proses penyiaran ini terkendala kedalaman sampah mencapai 30 meter. Lalu, sampah yang terus terbakar ini menimbulkan gas metan.
"Sampah yang terbakar saat ini titiknya berada di kedalamannya 30 meter dari permukaan TPA. Petugas kesulitan untuk memadamkan api. Lokasi terbakar tepat di area pembuangan sampah atau refill," lanjut Mikron.