Lampu-AC Pesawat Mati Saat Mendarat, Kemenhub Tegur Keras Batik Air

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 14 Sep 2023 18:22 WIB
Pesawat Batik Air (Foto: ANTARA FOTO/ANDRI SAPUTRA)
Jakarta -

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemterian Perhubungan (Kemenhub) M Kristi Endah Murni sangat menyayangkan insiden lampu dan AC pesawat Batik Air rute Makassar-Jakarta mati saat mendarat. Batik Air mendapat teguran keras dari Kemenhub buntut kejadian tersebut.

Kristi mengatakan insiden dalam pesawat Batik Air PK-LAT dengan nomor penerbangan BTK 6293 rute Makassar-Jakarta pada Kamis (7/9) lalu membuat penumpang tidak nyaman. Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima, pesawat Batik Air mengalami insiden pada proses penurunan penumpang sesaat setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan penerbangan seluruh penumpang serta awak pesawat adalah prioritas utama. Kami memahami kekhawatiran dan ketidaknyamanan penumpang akibat padamnya lampu dan AC yang tidak berfungsi. Untuk itu selaku regulator kami telah memberikan teguran keras kepada Batik Air dan secara paralel melakukan investigasi atas kejadian tersebut," kata Kristi dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9/2023).

Kristi dalam surat teguran kerasnya meminta PT Batik Air Indonesia melakukan tiga hal. Berikut ini isi surat teguran Kemenhub ke Batik Air:

1. Menyampaikan langkah-langkah penanganan keluhan penumpang yang dilakukan oleh PT Batik Air dan langkah-langkah perbaikan dengan melakukan root cause analysis guna menemukan penyebab masalah tersebut kepada Ditjen Perhubungan Udara.

2. Meningkatkan kapabilitas komunikasi pada personel terkait dengan kegiatan penerbangan penumpang dan unit kerja terkait di bandar udara.

3. Meningkatkan kesiapan personil, prosedur, dan fasilitas dalam pelaksanaan kegiatan penerbangan.

Lebih jauh, Kristi mengatakan proses penerbangan pesawat itu berjalan normal. Namun, ketika melakukan proses menurunkan penumpang terdapat kendala tidak berfungsinya Ground Power Unit (GPU) yaitu peralatan pendukung pesawat ketika di darat yang berfungsi sebagai alat penyuplai kelistrikan pesawat telah disiapkan sesuai dengan kebutuhan pesawat.

Menurut Kristi, tidak berfungsinya GPU ini mengakibatkan sistem kelistrikan dan air conditioning (pendingin udara) di dalam kabin tidak berfungsi. Pihak ground handling sudah mendatangkan GPU pengganti, tapi tidak mampu mensuplai aliran listrik ke pesawat udara.

Terhadap kondisi dimaksud, Pilot in Command (PIC) memutuskan segera dilakukan penurunan penumpang tanpa menggunakan GPU mempertimbangkan waktu menunggu penumpang yang terlalu lama. Meski demikian, proses menurunkan penumpang harus dalam kondisi mesin pesawat dimatikan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Lihat juga Video: Koper Kaesang Nyasar, Batik Air Lakukan Proses Investigasi Internal







(fas/dnu)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork