Modus Jaringan Fredy Pratama Gunakan Aplikasi BlackBerry untuk Komunikasi

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 13 Sep 2023 16:40 WIB
Sindikat narkoba terbesar di Indonesia, Fredy Pratama. (Adrial/detikcom)
Jakarta -

Bareskrim Polri mengungkap modus jaringan Fredy Pratama dalam penyelundupan 10,2 ton sabu. Jaringan Fredy Pratama disebut-sebut menggunakan aplikasi BlackBerry Messanger Enterprise hingga wire untuk berkomunikasi dengan jaringannya.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dalam jumpa pers, Selasa, 12 September 2023, menyampaikan bahwa jaringan Freddy Pratama ini terorganisasi dengan rapi. Mereka memiliki kesamaan modus operandi dalam menjalankan komunikasi satu sama lainnya.

"Jaringan Fredy Pratama ini benar-benar sebuah jaringan yang rapi, pengungkapan dilakukan berdasarkan pada adanya kesamaan modus operandi. Ketika kita mengungkap kasus-kasus narkoba, kemudian dievaluasi oleh teman-teman di Bareskrim ada kesamaan modus operandi yang digunakan oleh para sindikat tersebut, khususnya penggunaan alat komunikasi, yaitu menggunakan aplikasi BlackBerry Messanger Enterprise, Threema, dan wire saat berkomunikasi," jelas Wahyu Widada.

Tim Bareskrim Polri kemudian menganalisis dari jaringan-jaringan ini. Jaringan-jaringan ini rupanya bermuara pada satu tersangka, yakni Fredy Pratama.

"Bermuara pada satu orang, yang sekarang masih DPO ada di Thailand, yaitu atas nama Fredy Pratama alias Miming dengan nama samaran di komunikasinya 'The Secret', 'Casanova', 'Airbag', dan 'Mojopahit'," katanya.

Fredy Pratama mengendalikan jaringannya dari Thailand. Bareskrim Polri bekerja sama dengan Royal Thailand Police dan Royal Malaysia Police untuk mengejar Fredy Pratama.

"Yang bersangkutan ini mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand. Daerah operasinya di Malaysia dan Indonesia," katanya.


Kaki Tangan Fredy Pratama

Sementara itu, Direktur Narkoba Baresrkim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan Fredy Pratama punya kaki tangan untuk menjalankan operasinya di Indonesia.

"Fredy ini punya beberapa kaki tangan, orang kepercayaannya lah. Salah satunya Lian Silas ini," kata Mukti.

Mukti mengatakan tersangka Lian Silas ini merupakan kaki tangan Fredy Pratama yang dipercaya untuk mengelola aset-aset Fredy Pratama.

"Lian Silas ini adalah salah satu kaki tangannya Fredy Pratama, yang dipercaya mengelola aset-aset Fredy Pratama," imbu Mukti.

Bareskrim Polri menyita sabu seberat 10,2 ton dari jaringan Fredy Pratama ini. Jika dikonversikan ke rupiah, nilai barang bukti tersebut mencapai Rp 10,2 triliun lebih.

Sejumlah aset milik Fredy Pratama dan keluarganya juga telah disita polisi. Di antaranya beberapa unit rumah, tanah dan bangunan, serta kendaraan dengan total nilai aset Rp 273 miliar.

Simak Video 'Bareskrim Beberkan Peran Anggota Sindikat Narkoba Fredy Pratama':






(mea/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork