Lulusan SMA 2 Tahun Jadi Dokter Gadungan, Berujung ke Pengadilan

Lulusan SMA 2 Tahun Jadi Dokter Gadungan, Berujung ke Pengadilan

Esti Widiyana, Praditya Fauzi Rahman - detikNews
Rabu, 13 Sep 2023 08:55 WIB
Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di RS PHC Surabaya
Foto: Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di Surabaya. (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Akal bulus Susanto, pria tamatan SMA yang menjadi dokter gadungan selama 2 tahun terungkap. Susanto kini diadili di Pengadilan Negeri Surabaya.

Dilansir detikJatim, menurut Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Tanjung Perak, Ugik Ramatyo menerangkan, Susanto awalnya melamar menggunakan identitas orang lain usai melihat lowongan kerja sebagai dokter di Surabaya. Susanto hanya mengganti foto wajah dan memalsukan tanda tangan dari korbannya, dr Anggi Yurikno.

Aksi Susanto terhenti ketika Ika Wati, pegawai RS meminta berkas persyaratan lamaran pekerjaannya lagi. Hal itu dilakukan untuk memperpanjang masa kontrak kerja Susanto alias dr Anggi Yurikno palsu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai dari FC Daftar Riwayat Hidup (CV), FC Ijazah, FC STR (Surat Tanda Registrasi), FC KTP, FC Sertifikat Pelatihan, FC Hiperkes, FC ATLS, sampai FC ACLS atas nama DR. Anggi Yurikno," kata Ugik dalam surat dakwaannya, Selasa (12/9/2023).

Susanto akhirnya mengirim berkas itu ke Ika Wati via chat WhatsApp. Dari situ lah aksi Susanto menipu dengan menggunakan identitas dr Anggi Yurikno terbongkar. Ika Wati yang curiga dengan foto dan berkas Susanto, langsung mengkroscek secara detail beberapa kali.

ADVERTISEMENT

Ika Wati menemukan perbedaan antara foto wajah Susanto dengan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan, yakni atas nama dr Anggi Yurikno. Ika Wati lantas mengkroscek ke website, kembali ditemukan ada perbedaan data.

Ika Wati lantas membandingkan foto yang ada di website dengan foto yang saat verifikasi, begitu juga kartu dari anggota IDI. Alhasil, kecurigaan dan kesalahan pun ditemukan.

Dari hasil penelusurannya, ditemukan bahwa Susanto bukan lah dr Anggi Yurikno. Sementara, dr Anggi Yurikno bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.

Ika Wati langsung melaporkan hal itu kepada rekannya, Dadik Dwirianto. Lalu, mereka kembali melakukan klarifikasi data untuk memastikan lagi secara rinci serta menghubungi dan mengkroscek ke pemilik identitas asli, dr Anggi Yurikno.

Bermodalkan tipu muslihat dan dibumbui serangkaian kebohongan, Susanto sempat menerima pembayaran gaji sebanyak 35 kali yang dibayarkan dengan cara transfer. Rekening yang digunakan atas nama korbannya pun palsu.

"Rekening bank atas nama Anggi Yurikno yang sudah dibuat oleh terdakwa menggunakan data palsu," tuturnya.

Penjelasan Pihak RS PHC

Corporate Secretary PT Pelindo Husada Citra, Imron Soewono menyebut, meski bekerja di PT PHC, namun Susanto tidak bekerja sebagai dokter di RS PHC Surabaya. Melainkan, di klinik milik perusahaan PHC, yakni Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH). Tepatnya di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu.

Imron mengatakan, saat bekerja, Susanto yang mencatut nama dr Anggi Yurikno itu tidak melakukan tindakan perawatan kepada pasien dari masyarakat umum. Ia bertugas memastikan kesehatan para pekerja, seperti memeriksa tensi dan pemeriksaan dasar lainnya.

"Tidak (menangani pasien dari masyarakat luar). Dia memang (membuka) praktik di tempat lain. Tapi di klinik kami tidak, tidak diakses masyarakat," kata Imron saat dihubungi detikJatim, Selasa (12/9/2023).

Baca selengkapnya di sini dan di sini

Simak juga 'Saat Pengasuh Ponpes Cabuli 3 Santriwati di Semarang, Ngakunya Khilaf':

[Gambas:Video 20detik]



(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads