Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menggelar tasyakuran ulang tahunnya yang ke-61 di Jakarta. Ia mengungkapkan perjalanan hidup yang dilaluinya hingga saat ini tidaklah mudah dan penuh liku.
"Apa yang saya capai hari ini bukanlah sesuatu yang mudah dan instan. Perjuangan yang saya lalui penuh dengan darah, keringat, dan air mata," ungkap Bamsoet dalam keterangannya, Senin (11/9/2023).
Dalam kegiatan yang berlangsung Minggu (10/9) malam, Bamsoet menjelaskan dirinya terlahir dari keluarga tentara dengan ekonomi yang pas-pasan, Bamsoet kecil jauh dari hidup mewah. Sejak SD, SMP hingga SMA, ia masuk sekolah negeri karena biayanya yang murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak SMP sudah ditinggal wafat ayah saya dan bersama ibu sebagai orang tua tunggal berusaha hidup mandiri dengan lebih banyak cerita dukanya ketimbang cerita sukanya," imbuhnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan semasa lulus dari SMA, ia sebenarnya ingin melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tetapi gagal. Bamsoet kemudian memilih masuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya. Ia mengungkapkan biaya masuk ke Universitas Jayabaya saat itu diperoleh dengan menjual beberapa petak sawah di kampung.
"Saat kuliah saya kos bersama teman-teman kuliah di Jayabaya, seperti mantan Menteri Kehutanan MS Kaban, Bursah Sarnubi, Eggy Sujana, dan lain-lain. Kamar saya hanya seukuran 2x3 meter. Mandi dengan nimba air dari sumur. Pas akhir bulan, datang tagihan bayar kos, kita suka saling main tunjuk-tunjukan siapa yang harus bayar kos," kenang Bamsoet.
Lebih lanjut, ia menuturkan pengalaman semasa kuliahnya yang tidak terlupakan. Salah satunya, saat Bamsoet bersama rekan-rekan makan nasi goreng di suatu malam.
Ketika hendak membayar, ternyata tidak ada satupun yang membawa uang. Akhirnya, Bamsoet diam-diam mengambil sepatu kets baru milik MS Kaban untuk membayar nasi goreng yang mereka makan.
"Saat menjadi jurnalis saya juga pernah menjual berbagai kebutuhan pokok. Seperti sayur, bawang merah, dan telur di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Karena tidak memiliki modal, saya terpaksa menggadaikan barang-barang yang dimiliki. Termasuk jam tangan kesayangan pemberian almarhum ayah saya," kata Bamsoet.
Di usianya yang menginjak 61 tahun ini, Bamsoet mengaku semangatnya untuk tetap menulis tidak surut. Baik artikel di media massa maupun menulis buku.
Setiap harinya Bamsoet merespons isu-isu aktual yang terjadi di Tanah Air, kemudian dikirim ke media massa. Bamsoet pun hingga kini telah menulis sebanyak 31 judul buku.
Akhir Agustus lalu, Bamsoet mendapatkan dua rekor penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai 'Ketua DPR RI sekaligus Ketua MPR RI Penulis Buku Terbanyak dengan total 31 Judul Buku' serta 'Ketua DPR RI sekaligus Ketua MPR RI Yang Merespons Masalah Kenegaraan Aktual Setiap Hari Secara Berkesinambungan'.
"Saya mempunyai prinsip 'kalau kamu ingin hidup selamanya, maka menulislah'. Jadi itulah yang saya lakukan agar saya tetap hidup. Minimal pikiran-pikiran saya dapat dibaca dapat dipahami dan dapat diketahui oleh generasi penerus yang akan datang," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, tasyakuran HUT Bamsoet dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Syarif Hasan dan Ahmad Basarah, Wakil Ketua DPR Lodewijk, Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Mahyudin dan Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua Fraksi PAN MPR Jon Erizal, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Syahroni, Pengacara senior Henry Yosodiningrat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Wakil Menlu Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, Ketua BPK Isma Yatun didampingi para Wakil Ketua BPK Hendra Susanto dan Nyoman Adhi Suryadnyana, Ketua BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno, Ketua Umum FKPPI Ponco Sutowo, mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono, Mantan Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief, Bambang Trihatmodjo, Setiawan Djodi, Jerry Hermawan Lo dan para pengurus IMI, KADIN, Hipmi serta komunitas otomotif mobil dan motor.
(akn/ega)