Jenderal Soedirman dan Kemenangan Penting Pertempuran Ambarawa

Jenderal Soedirman dan Kemenangan Penting Pertempuran Ambarawa

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 08 Sep 2023 15:48 WIB
Pertemuan Sutan Syahrir dan Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman (kanan) (Foto: Istimewa/Anri/Instagram)
Jakarta -

Pertempuran Ambarawa atau Palagan Ambarawa menjadi fase penting dalam perjalanan Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman dan bangsa Indonesia. Kemenangan gemilang Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Ambarawa menjadi bukti dari taktik perang yang diciptakan oleh pemimpin yang terampil.

Hal itu diungkapkan oleh Tjokropranolo dalam bukunya berjudul Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman: Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia sebagaimana dikutip detikcom, Jumat (8/9/2023). Menurut Tjokropranolo, Jenderal Soedirman menyadari pentingnya Ambarawa tetap dipertahankan.

"Kota Magelang dan Ambarawa di zaman Belanda merupakan tangsi dan tempat latihan bagi tentara kNIL, terutama karena Ambarawa letaknya sangat strategis. Di dekat kota itu ada sebuah benteng kuno yang dikenal dengan nama Benteng Willem I-Banyubiru yang sepanjang tiga zaman terus digunakan sebagai markas tentara, baik oleh tentara Hindia Belanda dulu, Jepang maupun RI, setelah Jepang kalah perang. Oleh karena itu pimpinan BKR (TKR) menyadari betapa penting dan strategisnya letak Ambarawa," tutur Tjokropranolo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan didudukinya Ambarawa oleh pasukan Sekutu/Belanda dapat membahayakan kedudukan pertahanan seluruh Jawa Tengah. Selanjutnya, Jenderal Soedirman pun menyetujui pembentukan sebuah markas pusat koordinasi pertempuran guna mengatur siasat dan pengerahan pasukan dari berbagai daerah.

Dalam pertempuran itu, pemimpin pasukan Banyumas, Letkol Isdiman, gugur. Itu bermula dari serangan pesawat musuh jenis Mustang yang menembaki dengan senjata mitraliyur. Penyerbuan tidak hanay dari udara tapi juga gerakan pasukan dan tank-tank sekutu yang menembaki pos pertahanan.

ADVERTISEMENT

"Ketika Pak Isdiman keluar dari gedung sekolah dan memberikan aba-aba pada pasukannya seraya berlindung di bawah pohon waru, tiba-tiba ia terjatuh terkena peluru mitraliyur pesawat terbang yang terus menerus menyerang lokasi itu. Pak Isdiman masih sempat dibawa ke RSU Magelang dengan mobil kepunyaan Mayor Imam Handrongi, tetapi pada hari Rabu, tanggal 28 November 1945 meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke Yogyakarta untuk dimakamkan," tutur Tjokropranolo.

Peristiwa gugurnya Isdiman diceritakan seolah-seolah membakar semangat TKR, laskar perjuangan, tentara pelajar dan mahasiswa. Jenderal Soedirman lalu menunjuk Letkol Gatot Soebroto untuk menggantikan Letkol Isdiman sebagai komandan pertempuran.

Langkah Jenderal Soedirman

Pada 11 Desember 1945, Jenderal Soedirman mengumpulkan semua komandan sektor dan komandan laskar untuk membicarakan taktik yang akan digunakan. Pertemuan itu menghasilkan keputusan:

1. Dijalankan siasat menjepit seperti 'Supit Udang' atau istilah dalam bahasa Belanda 'Njiptang'. Jalan raya Semarang-Yogya harus sepenuhnya dikuasai dengan melakukan sergapan-sergapan secara mendadak.
2. Serangan dimulai jam 04.30 menjelang fajar, tanggal 12 Desember 1945.
3. Serangan umum dilakukan secara serentak di semua sektor di bawah komando-komando sektor TKR masing-masing.
4. Komando penyerangan dibunyikan jam 04.30 WIB tepat dengan isyarat tembakan pistol.

Taktik itu membuahkan hasil. Gerakan pasukan Indonesia diceritakan menuai kemenangan yang gemilang.

"Palagan Ambarawa merupakan suatu bukti pagelaran militer yang teratur dari sebuah taktik pertempuran diterapkan dan diciptakan oleh pimpinan yang cakap dan terampil," ujar Tjokropranolo.

Kemudian beberapa hari setelahnya atau tepatnya pada 18 Desember 1945, Soedirman dilantik menjadi Panglima Besar. Pelantikan dilakukan oleh Presiden Sukarno di Gedung Agung, Yogyakarta.

Soedirman Awards

Cerita di atas merupakan salah satu bagian dari kisah kepahlawanan Jenderal Besar TNI Raden Soedirman yang lestari hingga kini. Inspirasi keteladanan Jenderal Soedirman itu pula yang melatarbelakangi detikcom berkolaborasi dengan Mabes TNI meluncurkan Soedirman Awards. Program Soedirman Awards ini ditujukan untuk menjaring para prajurit teladan di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat menjadi ajang apresiasi bagi prajurit TNI yang menunjukkan loyalitas dan dedikasi luar biasa kepada masyarakat, sebagaimana atensi dari Panglima TNI. Selain itu, penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi, menginspirasi, dan membuat prajurit TNI meneladani nilai-nilai yang diwariskan Jenderal Besar Soedirman.

Ada tiga kategori penghargaan yang akan dianugerahkan kepada prajurit tiap matra, yaitu Tentara Berdedikasi, Tentara Inovatif, serta Tentara Penjaga Wilayah NKRI.

Sementara itu, penjaringan kandidat penerima Soedirman Awards telah dimulai Jumat (1/9) lalu. Penjaringan dibuka melalui dua jalur usulan, yaitu masyarakat bisa mengusulkan via formulir digital dan internal matra TNI juga bisa memberikan usulan kepada panitia.

Setelah proses penjaringan selesai, penerima penghargaan Soedirman Awards akan diumumkan di acara penganugerahan pada 28 Oktober 2023.

Adapun tiga dewan pakar yang bakal menyeleksi kandidat penerima Soedirman Awards adalah Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, mantan Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin Al Rahab, serta Pegiat HAM dan Pekerja Seni, Inayah Wahid.

detikcom mengajak Anda pembaca setia dan seluruh masyarakat Indonesia untuk berkontribusi lewat partisipasi di Soedirman Awards. Usulan dari Anda para pembaca diharapkan menjadi bahan bakar penyemangat personel TNI untuk memberikan dedikasi tinggi di tengah masyarakat. Anda dapat mengusulkan kandidat penerima Soedirman Awards lewat gform di sini.

Simak Video 'Semangat Senja Sanjoto, Eks Polisi Militer Jenderal Soedirman':

[Gambas:Video 20detik]



(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads