Nilai-nilai kepahlawanan Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman terus menginspirasi hingga melampaui demarkasi zaman. Spirit itu juga yang menginspirasi detikcom berkolaborasi dengan Mabes TNI untuk menggelar Soedirman Awards demi menjaring tentara-tentara teladan di Indonesia.
Cerita tentang Jenderal Soedirman tercatat dalam berbagai buku, salah satunya buku 'Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir' yang dihimpun oleh Tempo sebagaimana dikutip, Rabu (7/9/2023). Salah satu kisahnya yang menarik yaitu saat Jenderal Soedirman menjadi Komandan Batalion Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Kroya.
Berkat kepiawaiannya, Jenderal Soedirman saat itu berhasil membuat Jepang menyerahkan senjata secara damai. Dia juga membuat Banyumas menjadi sumber pasokan senjata bagi wilayah sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika menjadi Komandan Batalion Pembela Tanah Air di Kroya, dia berhasil meyakinkan Jepang agar menyerahkan senjata secara damai. Sebagai Panglima Divisi TKR Purwokerto, Banyumas, dia juga menjadikan kota itu sumber pasokan senjata bagi wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah," demikian dikutip dari buku 'Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir' yang ditulis Tempo.
Cerita senada juga diungkapkan dalam buku 'Akhirnya Sang Jenderal Mengalah' karya Ferry Taufiq El Jaquene. Cerita bermula pada 14 Agustus 1945, saat Jepang sudah lemah dan mengalami kesakitan parah. Soedirman pun mengambil langkah untuk kembali lagi ke markas masing-masing. Saat kemerdekaan Indonesia dideklarasikan, Soedirman saat itu berada di Kroya, Banyumas.
Sehari setelahnya, Jepang membubarkan PETA dan menyita seluruh senjata milik tentara pribumi. Mereka lalu diminta pulang ke kampung halaman masing-masing. Tetapi Soedirman masih mempunyai niat untuk mengumpulkan mereka kembali demi menghimpun kekuatan Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Bersama Residen Banyumas, Mr Iskaq Tjokroadisurjo, dan beberapa tokoh lainnya, akhirnya keinginan Soedirman yang arif ini membuahkan hasil. Dia melakukan perebutan kekuasaan dari tangan Jepang secara damai. Komandan Batalion Tentara Jepang Mayor Yuda menyerahkan senjata cukup banyak. Oleh karena itu, BKR Banyumas merupakan kesatuan yang memiliki senjata terlengkap," demikian dituturkan dalam buku 'Akhirnya Sang Jenderal Mengalah' sebagaimana mengutip 'Peranan Panglima Besar Soedirman dalam Revolusi Indonesia' karya Roeslan Abdulgani.
Peran Soedirman semakin signifikan setelah proklamasi di saat mulai kembalinya pasukan Belanda yang membonceng sekutu ke Indonesia. Soedirman diceritakan mengatur barisan di daerah Kedu saat pertempuran di Semarang.
"Ketika tentara Inggris menyerbu dari Semarang ke Ambarawa, Soedirman menghadapi tentara gabungan itu dengan gagah berani. Terjadilah pertempuran dahsyat, dan akhirnya untuk kesekian kalinya Soedirman memenangi pertempuran. Musuh pun diusir kembali ke Semarang. Sejak saat itu nama Soedirman terkenal," demikian seperti diceritakan dalam Buku 'Soedirman Biografi Singkat 1916-1950' karya Taufik Adi Susilo.
Soedirman menjadi pemimpin ketika Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk di Banyumas pada 22 Agustus 1945. Setelah itu, Soedirman diangkat menjadi Komandan Resimen Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto dengan pangkat kolonel. Soedirman lalu terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia melalui Konferensi TKR di Markas Tinggi TKR di Gondokusuman, Yogyakarta pada 12 November 1945.
Soedirman Awards
Cerita di atas merupakan salah satu bagian dari kisah kepahlawanan Jenderal Besar TNI Raden Soedirman yang lestari hingga kini. Inspirasi keteladanan Jenderal Soedirman itu pula yang melatarbelakangi detikcom berkolaborasi dengan Mabes TNI meluncurkan Soedirman Awards. Program Soedirman Awards ini ditujukan untuk menjaring para prajurit teladan di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat menjadi ajang apresiasi bagi prajurit TNI yang menunjukkan loyalitas dan dedikasi luar biasa kepada masyarakat, sebagaimana atensi dari Panglima TNI. Selain itu, penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi, menginspirasi, dan membuat prajurit TNI meneladani nilai-nilai yang diwariskan Jenderal Besar Soedirman.
Ada tiga kategori penghargaan yang akan dianugerahkan kepada prajurit tiap matra, yaitu Tentara Berdedikasi, Tentara Inovatif, serta Tentara Penjaga Wilayah NKRI.
Baca juga: Ini 3 Kategori Soedirman Awards |
Tentara Berdedikasi
Penghargaan kategori Tentara Berdedikasi diberikan kepada prajurit TNI yang menjalankan tugas utamanya secara maksimal. Selain itu, dia melayani masyarakat di luar pekerjaan utamanya sebagai prajurit TNI.
Pekerjaan yang dilakukan prajurit TNI tersebut berdampak luas, baik bagi institusi maupun masyarakat. Di samping itu, pekerjaan di luar tugasnya itu mendapat pengakuan atau penghargaan.
Tentara Inovatif
Penghargaan kategori Tentara Inovatif diberikan kepada prajurit TNI yang membuat kebijakan inovatif dan solutif. Inovasi yang dibuatnya itu berdampak luas baik bagi institusi ataupun masyarakat.
Inovasi yang dibuat prajurit TNI tersebut bisa diterapkan di wilayah atau institusi lain. Selain itu, inovasi prajurit TNI tersebut mendapatkan pengakuan atau penghargaan.
Tentara Penjaga Wilayah NKRI
Penghargaan kategori Tentara Penjaga Wilayah NKRI dianugerahkan kepada prajurit TNI yang memiliki aksi nyata dalam menjaga wilayah NKRI, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar. Aksi menjaga wilayah NKRI tersebut mendapatkan pengakuan.
Prajurit TNI tersebut juga mengembangkan peran serta masyarakat yang berada di wilayah tugas. Selain itu, anggota TNI tersebut memiliki kemampuan mencegah atau menangani konflik sosial dan kejahatan serta membantu pemerintah dalam memajukan wilayah di tempat bertugas.
Penjaringan Kandidat Soedirman Awards
Penjaringan kandidat penerima Soedirman Awards telah dimulai Jumat (1/9) lalu. Penjaringan dibuka melalui dua jalur usulan, yaitu masyarakat bisa mengusulkan via formulir digital dan internal matra TNI juga bisa memberikan usulan kepada panitia.
Setelah proses penjaringan selesai, penerima penghargaan Soedirman Awards akan diumumkan di acara penganugerahan pada 28 Oktober 2023.
Adapun tiga dewan pakar yang bakal menyeleksi kandidat penerima Soedirman Awards adalah Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, mantan Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin Al Rahab, serta Pegiat HAM dan Pekerja Seni, Inayah Wahid.
detikcom mengajak Anda pembaca setia dan seluruh masyarakat Indonesia untuk berkontribusi lewat partisipasi di Soedirman Awards. Usulan dari Anda para pembaca diharapkan menjadi bahan bakar penyemangat personel TNI untuk memberikan dedikasi tinggi di tengah masyarakat. Anda dapat mengusulkan kandidat penerima Soedirman Awards lewat gform di sini.
Simak Video 'Semangat Senja Sanjoto, Eks Polisi Militer Jenderal Soedirman':