Sejumlah polwan ikut terlibat dalam misi perdamaian FPU 4 Indonesia di Afrika Tengah. Salah satunya Briptu DJ Putri.
Wanita bernama lengkap Dwi Jayanti Putri (25) ini sudah 1 tahun menjalankan misi perdamaian Minusca UN Peacekeeper. Selama setahun bertugas di Bangui, Afrika Tengah, DJ Putri punya kisah tersendiri.
DJ Putri awalnya tidak menyangka situasi si Afrika Tengah sangat jauh berbeda dengan Indonesia. Tapi, seiring berjalan waktu, kondisi tersebut menjadi hal biasa bagi DJ Putri.
"Yang terbayang dari Afrika itu, jauh sama keluarga, keras, zona merah. Hal yang tidak pernah terpikirkan," kata DJ Putri di Camp Garuda FPU 4 Indonesia, Bangui, Kamis (7/9/2023).
Semula, DJ Putri merasa khawatir saat mengetahui harus menjalankan misi perdamaian di negara yang sedang berkonflik.
"Pertama takut memang, tetapi seiring berjalannya waktu ketakutan itu kita lawan," ucapnya.
Saat pertama tiba di Afrika Tengah, DJ Putri mengalami culture shock. Salah satunya kondisi di Kota Bangui yang rawan kejahatan.
"Orang yang kita baikin bisa jadi dia mencuri. Karena di sini tuh rawan pencurian, apalagi perempuan," katanya.
Terpisah dengan Suami Sejak 2 Bulan Nikah
DJ Putri diketahui telah memiliki suami yang juga seorang polisi, Ipda Rio Aditya. Keduanya menikah pada November 2021.
Namun, karena harus menjalankan misi perdamaian, DJ Putri pun harus meninggalkan suaminya.
"Dua bulan setelah nikah November 2021, Januari udah nggak serumah. Persiapan kan 6 bulan tuh, jadi baru dua bulan sama suami," kata DJ Putri.
Putri sendiri ikut dalam misi perdamaian ini karena keinginannya. Setelah mendapatkan restu dari sang suami, Putri akhirnya ikut dalam misi FPU 4 Indonesia di Bangui, Afrika Tengah.
"Suami akhirnya mengizinkan," katanya.
Sosok DJ Putri dikenal sebagai polwan yang memiliki kemampuan 3 bahasa, yakni Bahasa Inggris, Prancis, dan Mandarin.
Gunung Kilimanjaro
Di luar tugasnya sebagai anggota Polwan, DJ Putri meluangkan waktunya untuk menyalurkan hobi mendaki gunung. Salah satu gunung yang pernah ia daki adalah Gunung Kilimanjaro, Tanzania.
Kesempatan DJ Putri naik gunung itu ia dapatkan saat mendapatkan cuti 21 hari di Afrika Tengah. Di saat yang lain ada yang memilih cuti untuk pulang dahulu ke kampung halaman, DJ Putri justru memilih naik Gunung Kilimanjaro seorang sendiri.
"Begitu di sini saya dapat libur 21, saya naik ke Kilimanjaro. Hanya sendirian ditemani guide," kata Putri.
Putri mengaku hobi naik gunung ini justru muncul setelah menjadi polwan. Naik gunung menjadi salah satu cara dirinya mengekspresikan kecintaannya terhadap alam.
"Dari dulu suka naik gunung. Tapi seringnya itu setelah jadi polisi malah. Karena kan setelah jadi polisi terpisah sama orang tua daripada ke hal-hal yang menggoda, jadi saya ingin mencari apa sih yang saya mau, jadi akhirnya saya naik gunung kalau sedang cuti," tuturnya.
"Total sudah 20 lebih mendaki gunung yang ada di Indonesia," ucapnya.
Pernah Jadi Penyiar
Mungkin tidak banyak yang tahu, sebelum menjadi polisi, DJ Putri pernah bekerja sebagai penyiar di salah satu stasiun radio di Kota Bandung, Jawa Barat. DJ Putri bahkan aktif menjadi penyiar sebelum dirinya lulus SMA pada 2015 silam.
"Di Radio Ardan 4 tahun dari 2015. Dulu kita masuknya kalau di Ardan School itu kontraknya 2 tahun," imbuh wanita kelahiran Januari 1998 ini.
DJ Putri sendiri menjadi polwan setelah lulus pada 2016. DJ Putri mencoba sejumlah universitas, namun akhirnya ia menjatuhkan pilihan untuk menjadi polisi.
"Sebenernya semua dicoba sebelum jadi polisi. Ikutan akademi imigrasi, IPDN, polisi dan yang terima duluan polisi dan waktu itu minta saran orang tua akhirnya ambil polisi," tuturnya.
DJ Putri lahir dari keluarga polisi. Ia adalah putri kedua dari pasangan Kompol (Purn) Rosadi dan Lilis Widiawati. Kakaknya juga polwan, yakni Brigadir Eka Permata.
(mei/knv)