Fenomena kabut asap sedang terjadi di Jambi. Peristiwa kabut asap Jambi 2023 merupakan salah satu dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi. Kini, kebakaran tersebut masih ditangani oleh Satgas Karhutla di Jambi.
Berikut sederet informasi terkini soal kabut asap di Jambi.
1. Penyebab Kabut Asap Jambi 2023
Dilansir detikSumbagsel, wilayah Kota Jambi diselimuti kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi memastikan jika saat ini kondisi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Jambi sudah berhasil dipadamkan.
"Ya kalau selintas sudah tampak (kabut asap), tetapi untuk kebakaran lahan kita sudah tidak ada lagi, sudah dipastikan semua sudah padam. Contoh di Desa Ramin Muaro Jambi itu kan daerah gambut, jadi sudah 3 hari pemadaman dan pendinginan dilakukan dan Alhamdulilah tidak ada lagi dan begitu lahan yang lainnya," kata Plh Kepala BPBD Jambi, Dody Chandra saat dihubungi.
Dody menyebutkan jika pihak gabungan Satgas Karhutla sudah berupaya memadamkan api dan terus melakukan patroli. Langkah itu dilakukan agar tidak ada lahan yang terbakar apalagi di musim kemarau.
"Kalau tim selalu aktif lah ya baik di darat sama udara, helikopter patroli kan juga terus aktif dengan dibagi dua wilayah bagian Timur sama bagian Barat," ucap dia.
2. Jarak Pandang Kategori Buruk
Kabut asap hingga masih menyelimuti daerah Kota Jambi. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika jarak pandang di Kota Jambi pada pada Senin pagi sekira pukul 05.00 WIB terpantau berkisar di angka 3.000 meter. Namun, di pukul 06.00-07.00 WIB di angka 1.500 meter.
"Untuk jarak pandang pada pagi tadi pukul 05.00 WIB 3.000 meter, lalu pukul 06.00-07.00 WIB capai 1.500 meter," kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono, Senin (4/9/2023).
Ibnu menyebutkan, jarak pandang di Kota Jambi saat ini termasuk kategori sedang dan buruk, tetapi belum mengganggu aktivitas masyarakat. Meski saat ini, kondisi cuaca di Kota Jambi telah tampak mulai diselimuti kabut asap.
"Kalau untuk jarak pandang sangat buruk itu kurang dari 1.000 meter tetapi kalau jarak pandang buruk itu kurang dari 2.000 meter. Dan jarak pandang sedang itu di angka 2.000 - 5.000 meter, lalu kalau jarak pandang bagus itu lebih dari 5.000 meter," ujar Ibnu.
3. Kualitas Udara di Jambi Tidak Sehat
Kualitas udara di Kota Jambi masuk dalam kategori tidak sehat. Kondisi itu adalah dampak dari kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Jambi.
"Ya setelah hasil pantauan kita terjadi peningkatan dalam kualitas udara ya di Provinsi Jambi terutama Kota Jambi. Dari alat indikator yang kita pasang di Kota Jambi saja alat itu sudah menunjukkan kualitas udaranya tidak sehat," kata Kadis DLH Pemprov Jambi, Varial Adhi Putra, Senin (4/9/2023).
Varial menyebutkan kualitas udara tidak sehat sejak pukul 09.00 WIB ketika rentang Ispu dari parameter PM 2.5 di angka 99, sedangkan pukul 11.00 WIB angka itu sudah mencapai 101 dimana masuk dalam kategori buruk atau tidak sehat.
"Dengan naiknya angka ini tentunya udara di Kota Jambi sudah masuk tidak sehat ya. Maka dari itu kita dari DLH Provinsi Jambi harus mengambil langkah-langkah dengan kualitas udara yang sudah tidak sehat ini," ujar Varial.
Kualitas udara yang buruk di Kota Jambi dikarenakan banyaknya partikel debu yang berterbangan. Bahkan udara yang buruk itu juga disebabkan dari asap kendaraan juga pembakaran industri. Namun, karhutla juga menjadi penyebab buruknya udara itu.
"Buruknya kualitas udara ini ada beberapa faktor ya, ada karena kebakaran hutan dan lahan, disamping itu juga ada pula dari partikel debu serta yang dari pabrik dan juga dari uji emisi kendaraan," sebut Varial.
Baca berita di halaman selanjutnya terkait kabut asap Jambi 2023.
(kny/imk)