Golkar Minta Audit
Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan meminta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta mengaudit rumah-rumah susun yang dikelola Pemprov DKI. Judistira menilai perlu adanya langkah antisipatif agar tak terulang kejadian seperti ambruknya atap Rusun Marunda.
"Rusun Marunda sudah cukup tua, ini bangunan tahun 2006. Jadi bukan hanya Marunda, tapi ada beberapa rusun yang perlu diawasi dan segera dilakukan revitalisasi," kata Judistira.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Provinsi DKI Jakarta segera merevitalisasi bangunan-bangunan yang kondisinya dinilai mengkhawatirkan bagi keselamatan warga.
"Kita akan minta Dinas Perumahan lakukan audit agar bisa diantisipasi. Jangan sampai ada kejadian lagi, dan mana-mana yang segera perlu dilakukan revitalisasi," lanjutnya.
Dia mengaku prihatin dengan ambruknya atap Rusun Marunda. Judistira menyampaikan pihaknya akan memastikan proses relokasi berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan warga Rusunawa Marunda.
"Kita prihatin atas robohnya atap Rusun Marunda, dan kepada Warga Rusun Marunda yang terdampak, laporan dari Dinas Perumahan akan direlokasi ke Rusun Nagrak, sehingga kita dari DPRD DKI akan memastikan proses relokasi ini berjalan baik sesuai kebutuhan dari warga Rusun Marunda, saya kira itu," terang dia.
Diketahui tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Sebanyak 451 KK penghuni Rusunawa Marunda Blok C1 hingga Blok C5 telah direlokasi secara bertahap ke Rusun Nagrak.
Meski begitu, sampai saat ini, baru 349 keluarga di antaranya yang sudah mengambil undian untuk menentukan unit hunian. Sedangkan 102 keluarga lain yang juga menghuni Blok C1 hingga Blok C5 Rusunawa Marunda, disebut bakal mengikuti proses pengundian berikutnya.
(isa/fas)