Perilaku Mementingkan Kerabat di Lingkungan Pemerintah, Disebut Apa?

Perilaku Mementingkan Kerabat di Lingkungan Pemerintah, Disebut Apa?

Alia Yassinta Echa Putri - detikNews
Selasa, 05 Sep 2023 22:32 WIB
ilustrasi perilaku mementingkan kerabat di lingkungan pemerintah.
Ilustrasi perilaku mementingkan kerabat di lingkungan pemerintah. Foto: Getty Images/iStockphoto/enot-poloskun.
Jakarta -

Perilaku mementingkan kerabat di lingkungan pemerintah atau nepotisme bukan praktik asing. Istilah nepotisme digunakan secara luas di Indonesia sejak tahun 1998. Praktik ini terbukti merugikan banyak pihak.

Yuk simak lebih lanjut penjelasan mengenai perilaku mementingkan kerabat di lingkungan pemerintah.

Pengertian Perilaku Mementingkan Kerabat di Lingkungan Pemerintah

Beberapa pengertian nepotisme sebagai perilaku mementingkan kerabat di lingkungan pemerintah dijelaskan dalam sumber berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UU Nomor 28 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 5

Nepotisme adalah perbuatan penyelenggara negara atau pemerintah yang melanggar hukum. Perbuatan ini menguntungkan kepentingan kroni dan keluarganya di atas kepentingan negara dan masyarakat.

Repository UIN Walisongo

Dalam posisi netral sebenarnya nepotisme tidak selalu memiliki konotasi makna yang negatif. Pengertian nepotisme dalam Islam adalah menganjurkan untuk mendahulukan pemberian atau mementingkan sanak saudara atau teman sendiri, terutama dalam hal infak, zakat, sedekah yang mendesak dan membutuhkan.

ADVERTISEMENT

Makalah dari Universitas Muhammadiyah Sidenreng, Rappang

Dikutip dari artikel berjudul Kebijakan Anti Nepotisme dalam Penyelenggaraan Pemerintahan karya Nurul Ameliah, nepotisme sering dilakukan pada kalangan pejabat dan pemegang kekuasaan negara. Mereka menempatkan orang terdekat atau keluarga tanpa memperhatikan kompetisi agar dapat saling bekerja sama.

Faktor dan Dampak Perilaku Mementingkan Kerabat di Lingkungan Pemerintah

Beberapa faktor penyebab terjadinya nepotisme adalah:

  • Rasa keserakahan
  • Moral dan mentalitas aparat yang buruk
  • Kurangnya pemahaman nilai-nilai spiritual
  • Manajemen kekuasaan yang tidak efisien
  • Iklim politik patrimonial
  • Desakan ekonomi keluarga
  • Kesadaran akan tanggung jawab yang rendah
  • Sikap individualis
  • Sempitnya lapangan kerja.

Nepotisme yang hanya mementingkan sedikit orang berdampak buruk pada kepentingan umum. Berikut beberapa dampaknya dikutip dari artikel Kebijakan Anti Nepotisme dalam Penyelenggaraan Pemerintahan karya Jawaria:

1. Mengorbankan kepentingan yang lebih besar

2. Menumbuhkan sinisme dalam masyarakat yang akan menghalangi pemerintahan yang baik

3. Lemahnya kekuatan hukum

4. Kesenjangan sosial antar masyarakat

5. Menambah jumlah pengangguran

6.Kurangnya keseriusan individu dalam mengembangkan potensinya

7. Merosotnya tingkat ekonomi masyarakat dan juga negara

Solusi dari Perilaku Mementingkan Kerabat di Lingkungan Pemerintah

Selain menyiapkan sanksi tegas, solusi nepotisme lainnya adalah

1. Kebijakan Dalam Bidang Anggaran

Pemerintah diharuskan lebih transparan dalam pengelolaan dana di tingkat pusat dan daerah. Hal ini memungkinkan uang dari rakyat mengalir untuk pembangunan dan sesuai kebutuhan masyarakat.

2.Kebijakan Dalam Pembangunan

Transparansi berikutnya adalah dalam bidang pembangunan baik fisik maupun non fisik. Mudahnya mengakses informasi terkait pembangunan menekan risiko munculnya KKN.

3.Kebijakan Dalam Rekrutmen Pegawai

Transparansi dalam bidang ini meniadakan praktik mengandalkan orang dalam. Semua calon pegawai mendapat peluang yang sama untuk lolos tes, lalu menjadi bagian dari penyedia kerja.

4. Kebijakan Dalam Pelayanan Publik

Sama seperti poin sebelumnya, masyarakat tak bisa lagi mengandalkan calo atau orang dalam. Semua orang mendapat keleluasaan akses yang sama dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain-lainnya.

Itulah tadi penjelasan mengenai perilaku yang mementingkan kerabat di lingkungan pemerintah. Semoga bermanfaat, detikers!

(row/row)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads