Proses relokasi warga Rusun Marunda ke Rusun Nagrak, yang ditargetkan rampung bulan ini, masih berjalan. Dari 451 kepala keluarga (KK) yang direlokasi, 349 KK sudah ikut pengundian untuk mendapatkan unit di Rusun Nagrak.
"Dari 451 KK, sampai saat ini sudah 349 KK yang mengambil undian untuk mendapatkan unit," kata Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Retno mengatakan 102 KK sisanya akan mengikuti pengundian berikutnya. Untuk diketahui, relokasi ini imbas ambruknya atap di Blok C Rusun Marunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini, penghuni mulai mengangkut barang-barangnya secara bertahap," ujarnya.
Sebelumnya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta akan merelokasi warga Rusunawa Marunda di Blok C1 sampai C5 ke Rusunawa Nagrak. Dinas PRKP menargetkan seluruh warga selesai direlokasi bulan ini.
"Rencana September ini semua warga sudah kita relokasi," ujar Kepala Kepala UPRS II Dinas PRKP DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati, kepada wartawan, Senin (4/9).
Ia mengatakan sosialisasi relokasi warga telah dilakukan sejak Maret 2022, namun hal ini tertunda lantaran COVID-19. Menurut Uye, berdasarkan hasil rekomendasi BRIN, rusun di cluster C sudah tidak layak huni.
"Sebetulnya sosialisasi untuk relokasi itu sudah dilaksanakan pada bulan Maret 2022 tertunda karena adanya lonjakan kasus COVID-19 saat itu dan Rusun Nagrak sebagai tempat relokasi digunakan untuk isolasi COVID," tuturnya.
"Relokasi dilakukan karena bangunan akan di revitalisasi mengingat sesuai hasil rekom dari BRIN cluster C sudah tidak layak huni. Mengingat beberapa lokasi bangunan sudah sangat membahayakan maka relokasi disegerakan pada bulan September ini," sambungnya.
Simak juga 'Jokowi: Saya dan Seluruh Rakyat Indonesia Senang Sambut Keluarga Besar ASEAN':