Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan seluruh tamu yang menginap di Ayuterra Resort telah dipindahkan usai insiden lift putus pada Jumat lalu. Diketahui, insiden tersebut menewaskan 5 orang karyawan hotel.
"Sementara (tutup), karena sekarang dari pihak hotel sendiri tamu-tamu di sana sudah dipindahkan, sehingga sekarang sudah dikosongkan karena juga ada pemeriksaan kan," kata Cok Ace, dilansir Antara, Minggu (3/9/2023).
"Hotelnya kecil, tidak terlalu besar hanya 15 kamar atau beberapa ya tidak sampai 20 kamar," sambungnya.
Orang nomor dua di Bali itu menyempatkan diri menyambangi kediaman keluarga korban, termasuk mendatangi tempat kejadian. Wagub yang juga Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu mengatakan ini merupakan kejadian pertama khususnya di Pulau Dewata, padahal penggunaan lift serupa umum di hotel-hotel ternama.
"Ayuterra Resort, iya tadi saya sudah ke sana kebetulan dari Polda Bali ada di sana, kapolseknya juga, juga tadi beberapa saksi yang kebetulan mengetahui kejadian tersebut. Tadi pas diwawancara diinterogasi di sana saya sempat melihat ke tempat kejadian itu memang putus tali selingnya," ujar Cok Ace.
Cok Ace menekankan, Pemprov Bali tak ingin gegabah dalam bertindak. Karena itu, dia menyerahkan ini ke pihak kepolisian agar melihat apakah terdapat unsur pidana atau ada kelalaian di sana.
"Ini yang pertama terjadi dan kalau kita lihat dari sepintas saya lihat izin-izinnya khususnya dengan penggunaan dan keamanan kerja terhadap kondisi liftnya itu dari pemeriksaan rutin kata salah satu konsultan independen itu November 2022 terhitung baru 8 bulan menyatakan masih layak, tentu ini akan menjadi penelusuran," jelasnya.
Kejadian ini juga dijadikan evaluasi baginya, lift atau tangga merupakan fasilitas yang ada di dalam hotel sehingga ada syarat dan standar yang harus dipenuhi, dan ke depan akan lebih diperhatikan. Tragedi naas yang menghilangkan nyawa lima karyawan Ayuterra Resort ini sendiri masih dalam kajian kepolisian.
Sebelumnya berdasarkan keterangan Kepala Kepolisian Sektor Ubud Komisaris Polisi I Made Uder diduga tali lift jembatan yang dinaiki oleh korban yang terbuat dari baja putus, kemudian tabung lift meluncur deras ke bawah.
"Tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah sehingga tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut. Akibatnya kelima penumpang lift tersebut meninggal dunia," kata Made Uder.
(taa/imk)