Jalur Mudik
5 Titik Rawan Jalur Selatan
Jumat, 06 Okt 2006 14:38 WIB
Bandung - Jalur selatan adalah alternatif bagi sebagian pemudik menuju Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di sini, masalahnya bukan pasar-pasar tumpah seperti Pantura, namun kondisi alam yang menantang. Ada lima titik rawan yang perlu diwaspadai. Tim Ditlantas Mabes Polri yang memantau jalur mudik pada 29-30 September 2006 lalu menyatakan jalur selatan siap digunakan dalam arus mudik 2006."Jalur selatan siap, tidak ada proyek perbaikan yang serius," ungkap Kasubdit Pengkajian Masalah Ditlantas Mabes Polri Kombespol A Sukri P, saat ditemui detikcom di Gerbang Tol Cileunyi, Bandung, Sabtu (30/9/2006).Menurut dia, kendala di jalur selatan adalah kondisi alam yang membutuhkan konsentrasi pengemudi. Sedikitnya ada 5 titik rawan dari Bandung sampai Cilacap.Selepas pintu Tol Cileunyi, pemudik akan sampai di Rancaekek, Kabupaten Bandung. Daerah ini rawan banjir dan macet. Namun jika curah hujan tetap rendah sampai Lebaran nanti, Rancaekek bisa dianggap aman.Titik rawan berikutnya adalah Nagrek, Kabupaten Garut. Tanjakan melelahkan dan menguji performa mesin kendaraan. Tapi jika Anda menuju Jawa Tengah, Anda tinggal menginjak pedal rem menuruni tanjakan ini.Untuk kendaraan arah sebaliknya, injak pedal gas dalam-dalam. Takut tidak kuat? Jangan khawatir, polisi sudah menyiapkan antisipasi. "Kami akan sediakan balok ganjal dan mobil derek, semua sudah disiapkan," janji Sukri.Kondisi mirip Nagrek kembali ditemui di Gentong, Kabupaten Tasikmalaya. Resep yang sama pun disiagakan polisi di tempat ini.Di Kabupaten Cilacap, ada dua tempat yang harus diwaspadai. Daerah Wangon dianggap rawan kecelakaan. Jalan yang lurus menggoda pemudik untuk memacu kecepatan tinggi namun tidak diimbangi kondisi aspal yang bergelombang.Daerah Leweh harus diwaspadai karena rawan longsor. Selain itu daerah ini dikenal sebagai daerah operasi komplotan Bajing Loncat yang mengincar barang-barang berharga di truk dan kendaraan dengan bak terbuka."Kami akan siagakan aparat di sana. Kita siapkan sniper sebagai shock therapy untuk komplotan itu," tandas Sukri.
(fay/asy)