Rifki Peragakan 34 Adegan Bunuh Ibu Sendiri dalam Rekonstruksi di Depok

Rifki Peragakan 34 Adegan Bunuh Ibu Sendiri dalam Rekonstruksi di Depok

Devi Puspitasari - detikNews
Kamis, 31 Agu 2023 17:26 WIB
Rekonstruksi kasus anak bunuh ibu di Depok.
Rekonstruksi kasus anak membunuh ibu di Depok. (Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Polisi telah menggelar rekonstruksi tersangka Rifki Azis Ramadan (23), yang menusuk ibu kandungnya sendiri, Sri Widiastuti (43), hingga tewas dan menganiaya ayahnya, Bakti Ajis Munir (49), di Cimanggis, Depok. Total ada 34 adegan yang diperagakan oleh Rifki dalam rekonstruksi tersebut.

"Jadi rekonstruksi pada siang hari ini kita laksanakan dengan menghadirkan JPU, juga saksi-saksi. Intinya, untuk membuat lebih terang lagi perkara yang kami tangani. Adegan untuk pelaksanaan rekonstruksi hari ini ada 34 adegan," ujar Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso kepada wartawan di lokasi, Kamis (31/8/2023).

Arief mengatakan poin utama pada rekonstruksi hari ini adalah pada saat tersangka melakukan penusukan terhadap ibunya. Kemudian tersangka juga melakukan penganiayaan terhadap ayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Poin utama) yang pertama terkait pada saat pelaku ini melakukan penusukan terhadap korban ibu kandungnya, kemudian menganiaya bapaknya," jelasnya.

Arief menjelaskan rekonstruksi sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP). Dalam rekonstruksi tersebut tak ada fakta baru yang terungkap.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah, sampai saat ini sesuai dengan BAP. (Fakta baru) tidak ada. Kita hanya mempertegas saja petunjuk-petunjuknya," ungkapnya.

Arief mengatakan masih mengkaji bersama JPU terkait jeratan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana terhadap Rifki.

"(Pasal 340) kami masih kaji lagi dan koordinasi dengan JPU-nya ya," ujarnya.


Rifki Mengaku Sakit Hati

Rifki mengaku sakit hati atas ucapan kedua orang tuanya. Kebenciannya kepada orang tuanya selama ini ia pendam hingga tak terbendung lagi.

"Iya, saya atas kejadian ini saya menaruh sakit hati, saya menaruh kebencian yang saya setiap harinya menangis, tapi harus pura-pura kuat. Tapi saya tetap menyesal atas kejadian yang sudah saya lakukan," ujar Rifki.

Rifki mengaku dari SD sudah sering dimarahi. Menurutnya, dirinya menjadi pelampiasan orang tua atas semua hal yang terjadi pada mereka.

"(Dimarahi) dari SD, SMP. Alasan (dimarahi) ya mungkin mereka sendiri melampiaskan apa yang terjadi sama mereka. Melampiaskannya ke saya," ungkapnya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads