Fakta-fakta Rambut 11 Siswi SMP di Lamongan Dicukur Guru Buntut Tak Berciput

Fakta-fakta Rambut 11 Siswi SMP di Lamongan Dicukur Guru Buntut Tak Berciput

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 31 Agu 2023 11:08 WIB
interior of a school classroom with wooden desks and chairs. nobody around. 3d render
Ilustrasi sekolah (Foto: Getty Images/iStockphoto/tiero)
Jakarta -

Belasan rambut siswi SMP di Lamongan dicukur pitak oleh seorang guru. Penyebabnya karena para siswi itu tidak memakai ciput saat berhijab sehingga rambut mereka menyembul keluar.

Pihak sekolah pun buka suara terkait permasalahan tersebut. Selain itu, guru yang bersangkutan juga sudah diberikan sanksi oleh sekolah. Ini fakta-fakta peristiwanya.

1. Rambut 11 Siswi SMP di Lamongan Dicukur Guru

Sebanyak 11 siswa kelas IX SMPN 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur di-petal atau dicukur pitak oleh seorang guru. Alasannya karena siswi-siswi tersebut tidak berciput saat menggunakan hijab sehinnga rambut mereka menyembul keluar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guru bersangkutan diketahui berinisial EN. Dia diduga memotong asal-asalan rambut para siswi menggunakan gunting elektrik.

Salah seorang siswi yang menjadi korban cukur pitak itu adalah SA. Sebanyak 11 siswi, termasuk dirinya, yang rambutnya di-petal oleh EN.

ADVERTISEMENT

"Karena tidak pakai ciput," kata SA, seperti dilansir detikJatim, Rabu (30/8/2023).

Saat itu dirinya bersama teman-temannya langsung diminta EN membuka jilbab. EN pun langsung memotong rambut secara asal-asalan.

"Dipotong sebagian rambut bagian depan," imbuhnya.

2. Pihak Sekolah Buka Suara

Viral belasan siswi SMP di Lamongan dicukur pitak oleh guru karena memakai hijab tanpa ciput. Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto mengakui bahwa peristiwa itu memang terjadi pada Rabu (23/8/2023).

"Benar, ada kejadian itu pada 23 Agustus 2023 lalu saat siswa mau pulang, karena tidak pakai ciput jilbab," jelas Harto.

Harto mengungkapkan bahwa EN sudah mengingatkan para siswi agar memakai ciput. Namun, karena para siswi tidak patuh, EN akhirnya mencukur rambut para siswi.

"Entah terlalu sayang (kepada siswi) atau seperti apa, Bu EN melakukan itu memakai alat cukur elektrik," tandasnya.

3. Orang Tua Bertemu Pihak Sekolah

Para orang tua siswi yang rambutnya di-petal melayangkan protes ke sekolah. Mereka sempat tak terima dengan perlakuan EN. Sekolah lantas memanggil para orang tua itu ke sekolah.

"Kami gelar pertemuan keeseokan harinya, 24 Agustus. Kami klarifikasi ke orang tua," sebut Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto.

Harto mengeklaim, masalah rambut siswi yang di-petal itu sudah tuntas setelah pertemuan itu. Para orang tua bisa mengerti penjelasan sekolah.

"Sudah klir, sudah saling memaafkan," katanya.

4. Guru EN Diberi Sanksi

Dinas Pendidikan (Dindik) Lamongan memberikan sanksi kepada guru yang mem-petal rambut siswi SMPN 1 Sukodadi di Lamongan. Guru berinisial EN itu tidak diberi jam mengajar.

Kepala Dindik Lamongan Munif Syarif mengatakan bahwa sanksi itu berupa sanksi moral. Dengan tidak diberi jam mengajar, guru itu diharapkan melakukan evaluasi.

"Kami berikan sanksi sosial dengan tidak diberi ham mengajar. Kami juga menarik yang bersangkutan ke kantor (Dindik) untuk dievaluasi," ujarnya, Rabu (30/8/2023).

Menurut Munif, penindakan seperti mem-petal rambut siswi karena sesuatu hal, harusnya dilakukan oleh guru BK. Hal itu, lanjut Munif kurang pas dilakukan guru mata pelajaran.

"Tindakan semacam ini memang tidak diperbolehkan karena setiap tindakan harus dimusyawarahkan. Ini bisa menjadi pembelajaran bagi guru lainnya," kata Munif.

Munif mengungkap bahwa dirinya menyayangkan kejadian petal rambut siswi SMP di Lamongan itu. Meski mungkin niat sang guru sebenarnya baik.

"Kami sesalkan tindakan oknum guru yang melakukan tindakan yang kurang baik ini, meski mungkin tujuannya baik," kata Munif.

(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads