Sebanyak 18 hektare padi mengalami puso akibat kemarau dampak El Nino di Kota Serang. Irigasi ke wilayah pertanian juga mengalami kekeringan sehingga tidak bisa mengaliri sawah.
"Laporan disampaikan oleh Dinas Pertanian, itu masih kecil hanya 18 haktare saja tanah sawah yang mengalami kekeringan puso," kata ASDA 2 Kota Serang Yudi Suryadi, Kamis (31/8/2023).
Padi yang puso ini juga karena petani yang masih menanam di musim kemarau. Padahal secara cuaca, kemarau mengakibatkan irigasi kekeringan dan rendahnya pasokan air.
Dampak puso di lahan pertanian ini menurutnya belum mempengaruhi pada pasokan beras di Kota Serang. Termasuk belum mengarah pada kondisi diumumkannya darurat kekeringan.
"Status masih aman, tadikan kalau kita lihat hanya untuk pertanian kan hanya 18 hektare," terangnya.
Ia memerinci lahan padi yang puso adalah di Kecamatan Kasemen, Serang, Taktakan, Cipocok Jaya dan Curug. Paling banyak memang terjadi di Kasemen sebagai wilayah persawahan dan lumbung padi Serang.
"Untuk di Kasemen ada di 6 kelurahan," paparnya.
Selain itu, wilayah Kasemen juga jadi daerah yang saat ini mengalami krisis air bersih. BPBD kota sudah melakukan 12 kali pengiriman air bersih untuk warga di sana.
"BPBD sudah melakukan kurang lebih 12 kali pengiriman air bersih," ujarnya.
(bri/dwia)