Permodalan Nasional Madani (PNM) memberangkatkan umrah 233 orang terdiri dari karyawan, nasabah, dan keluarga. Para nasabah terpilih pun mengungkapkan rasa syukur atas hadiah umrah dari PNM.
Salah satu nasabah yang diberangkatkan umrah adalah Isrofiyah dari Probolinggo menangis haru dan mengucap syukur saat Pelepasan Acara Ibadah Umroh di Menara PNM pada Senin (28/8).
Isrofiyah sudah bergabung dengan PNM Mekaar sejak 7 tahun lalu dengan plafon awal Rp 2 juta. Dia bercerita pernah mengalami titik terendah saat kondisi keuangan menurun, hingga harus menggadaikan rumah. Hal ini yang mendorong perempuan dua anak itu untuk bergabung dengan PNM Mekaar dengan usaha jasa jahit.
"Alhamdulilah, sekarang plafond pinjaman saya sudah di Rp 9 juta dan rumah yang kami gadaikan dapat kami kembalikan, semuanya karena pinjaman dari PNM Mekaar," ucap Isrofiyah dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (30/8/2023).
Isrofiyah juga mengajak dua anak serta ibunya untuk bergabung ke PNM Mekaar dan sekarang memiliki plafon di atas Rp 5 juta. Keluarga Isrofiyah merintis usaha Jahit bersama hingga kini mampu mempekerjakan 14 karyawan. Setiap tahun rumah jahitnya bekerja sama dengan Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan dalam menyediakan 1.000 seragam untuk santri-santrinya.
"Rasanya kurang tepat kalau rasa terima kasih dan syukur rekan-rekan berikan ungkapkan kepada kami, karena PNM hanya menyalurkan rezeki yang sudah diberikan oleh Yang Maha Esa," ungkap Direktur Utama PNM Arief Mulyadi saat memberikan pidatonya di acara pelepasan.
Beberapa nasabah yang diberangkatkan umrah oleh PNM belum pernah bepergian jauh ke luar negeri. Oleh sebab itu, dalam kegiatan pelepasan ini PNM menghadirkan ustaz untuk memberikan panduan kepada para peserta umrah. PNM juga memberikan bekal travel kit agar perjalanan semakin nyaman.
"Rasanya seperti mimpi jadi kenyataan, kami semua ibu-ibu pasti punya mimpi untuk menunaikan Ibadah Umroh, kami juga nabung, eh dikasih cuma-Cuma oleh PNM, Alhamdulilah," ujar Isrofiyah.
(prf/ega)