Jakarta -
Keluarga Dino Patti Djalal mengalami kejadian buruk. Rumah keluarga mantan Wakil Menteri Luar Negeri itu diduga dijadikan markas penipuan online (online scam) oleh sindikat.
Kediaman keluarga Dino Patti Djalal ditinggal dalam kondisi tidak terurus setelah disewakan kepada seseorang. Penghuni rumah dalam juga meninggalkan sejumlah barang-barang di rumahnya tersebut.
Diduga, rumah Dino Patti Djalal ini ditempati oleh sekitar 30 warga negara asing (WNA). Mereka diduga menggunakan rumah Dino Patti Djalal ini sebagai markas operasional online scammer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini telah dilaporkan oleh Dino Patti Djalal ke polisi. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.
Polisi sendiri telah mengecek ke rumah Dino Patti Djalal ini. Dari hasil pengecekan ditemukan ada 30 kasur, 20 meja bilik dengan peredam, obat-obatan China dan sejumlah makanan bertulisan Mandarin.
Beberapa ruangan Dino Patti Djalal dipasangi peredam suara. Hal ini dilakukan agar kegiatan online scammer ini tidak terdengar keluar.
Awal Mula Diketahui
Dino Patti Djalal menceritakan pihaknya baru mengetahui hal ini pada minggu lalu. Bermula ketika stafnya memeriksa kondisi rumah bahwa aliran listrik di rumah tersebut tidak menyala.
"Baru ketahuan sih minggu lalu, karena staf saya yang ngurus rumah bilang bahwa listriknya masalah, belum dibayar gitu," kata Dino Patti Djalal saat dihubungi detikcom, Senin (28/8).
Rumah Dino Patti Djalal Diduga Jadi Markas Online Scam (Foto: Dok Istimewa) |
Staf Dino Patti Djalal kemudian mengecek ke rumah yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan, itu. Namun tidak ada jawaban dari dalam rumah saat itu.
"Jadi kita cek rumah itu dan waktu dicek ternyata kok orangnya nggak ada yang keluar waktu dibel," imbuhnya.
Rumah Tak Terurus
Rumah keluarga mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) ini tampak tidak terurus kala itu. Banyak dedaunan yang tidak disapu di halaman rumah.
"Dan pintu depannya itu, daun jatuh, nggak keurus. Kemudian rumah pintu depannya diblokir sama tripleks," katanya.
Ketika masuk ke dalam, semakin terlihat keganjilan. Rumah ternyata kosong melompong. Tak ada penghuni di sana.
"Jadi akhirnya masuk gitu. Karena dikira siapa tahu orangnya meninggal atau gimana karena dia nggak jawab-jawab. Pas masuk, ternyata tidak ada semua, bahwa rumahnya kosong melompong. Jadi nggak ada yang tinggal di sana," katanya.
Simak juga Video 'Terlibat Mafia Tanah Ibu Dino Patti Djalal, Fredy Kusnadi Jadi Tersangka':
[Gambas:Video 20detik]
Baca di halaman selanjutnya: jendela dan dinding dipasangi peredam....
Jendela Dipasangi Peredam
Bagian dalam rumah milik keluarga Dino Patti Djalal 'disulap'. Jendela-jendela rumah dipasangi peredam suara.
"Kemudian seluruh jendela ditutup ditaro busa peredam suara. Jadi suara nggak ada yang bisa keluar. Ya jadi semua jendela belakang juga ditutup busa peredam suara," katanya.
Selain itu, banyak meja dan boks dengan peredam suara di rumah tersebut. Diduga pelaku menjalankan penipuan online di rumahnya itu.
"Kemudian di dalamnya banyak meja, ada boksnya juga, semua pakai busa peredam suara. Jadi mereka nelepon siapa gitu nggak kedengaran oleh meja berikutnya. Jadi dinding-dinding semua juga ditempel peredam suara," katanya.
"Jadi benar-benar suatu operasi sindikat online yang rapi dan tampaknya mereka dari luar. Dari rokoknya, obatnya, semuanya itu bahasa Mandarin," tambahnya.
Foto: Polisi menyelidiki laporan rumah eks Wamenlu Dino Patti Djalal di Kemang, Jakarta Selatan yang diduga dijadikan markas penipuan (scamming) online. (Annisa AR/detikcom) |
Diduga Ditempati 30 WNA
Dino Patti Djalal menduga rumahnya dijadikan markas penipuan online oleh si penyewa. Diduga ada puluhan WNA yang menempati rumahnya itu.
"Dugaan kerasnya iya (WNA). Karena dari pengalaman sindikat-sindikat lain yang udah, yang ada yang ketangkep juga itu memang WNA, mereka WNA," kata Dino Patti Djalal.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) itu telah menghubungi polisi terkait hal ini. Menurut penjelasan polisi kepada Dino Patti Djalal, diduga rumahnya itu digunakan oleh sindikat penipuan online (online scam).
"Jadi setelah saya telepon, polisi datang, kemudian polisi bilang bahwa ini sih tampaknya modus operandi sindikat online," katanya.
"Sindikat ini targetnya di Tiongkok. Jadi mereka nipu orang-orang di Tiongkok, cuma operasinya dari luar Tiongkok. Karena kalau di Tiongkok kan takut ketahuan, takut ketangkep, risikonya tinggi. Kalau di Indonesia mereka mungkin kalkulasinya risiko ketangkepnya lebih kecil. Jadi mereka beroperasi di sini, target di sana (Tiongkok)," tambahnya.
Baca di halaman selanjutnya: disewa setahun
Disewa Setahun
Rumah Dino Patti Djalal ini disewa oleh penyewa untuk satu tahun. Namun, belum genap setahun penyewa sudah kabur.
"Setahun, kontraknya setahun. Jadi mereka setelah beberapa bulan udah pergi gitu. Kontraknya sih masih ada 6 bulan lagi," kata Dino.
Namun, belum genap setahun, rumah keluarga Dino yang berlokasi di Kemang, Jaksel, itu ditinggal oleh sindikat online scammer.
"Udah 3 bulan lalu meninggalkan. Diperkirakan 3 bulan lalu," kata Dino.
Rumah keluarga Dino Patti Djalal diduga dijadikan markas penipuan online (Foto: Dok Istimewa) |
Penyewa Diduga Pakai KTP Palsu
Polisi masih menyelidiki laporan mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia (Wamenlu) Dino Patti Djalal yang melaporkan rumahnya diduga dijadikan markas penipuan (scamming) online. Polisi mengatakan penyewa rumah tersebut melampirkan KTP palsu.
"Hanya saja dugaan untuk pemalsuan KTP ada. Karena saat KTP itu diserahkan ke kita, dugaan pemalsuan itu ada. Dugaannya itu sementara. Kalau pencurian nggak, kalau penipuan online juga nggak, belum ada buktinya. Yang mendekati pemalsuan KTP karena tidak teregisterasi," kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Y Kanitero saat dihubungi, Senin (27/8).
David menambahkan, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan dugaan rumah tersebut dijadikan markas alias basecamp online scam. Pihak kepolisian, lanjut dia, masih menyelidiki kasus yang ada.
"Dari pihak Polsek atau dari kepolisian tidak bisa memastikan bahwa itu adalah penipuan online. Dari awal kami sampaikan tuh, kita nggak bisa membuktikan bahwa itu penipuan online. Sudah kosong tempatnya, hanya tersisa barang barang," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini