Buntut Panjang Kasus 2 Bayi Tertukar di Bogor

Buntut Panjang Kasus 2 Bayi Tertukar di Bogor

Tim detikcom - detikNews
Senin, 28 Agu 2023 08:14 WIB
Polisi mengumumkan hasil tes DNA 2 bayi yang tertukar di Bogor. Hasilnya, kedua bayi itu dinyatakan tertukar dari orang tua kandungnya. Hal itu disampaikan AKBP Rio Wahyu Anggoro (Rizky AM/detikcom)
Foto: Polisi saat mengumumkan hasil tes DNA 2 bayi yang tertukar di Bogor. Hasilnya, kedua bayi itu dinyatakan tertukar dari orang tua kandungnya. Hal itu disampaikan AKBP Rio Wahyu Anggoro (Rizky AM/detikcom)
Jakarta -

Kasus bayi tertukar di Bogor berbuntut panjang. Pihak dari dua keluarga bayi bakal bertemu lusa untuk mengambil langkah hukum terhadap pihak Rumah Sakit (RS) Sentosa atas tertukarnya bayi mereka.

Hasil tes DNA terhadap dua bayi di Bogor yang tertukar dan kedua orang tuanya menyatakan bahwa kedua bayi tersebut tertukar dari orang tua aslinya. Polisi yang menangani kasus ini menyatakan 99,99 persen dua bayi itu tertukar.

"Ditemukan memangfix99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polres Bogor telah melakukan sejumlah langkah penyelidikan seperti memeriksa sejumlah saksi, memeriksa pihak rumah sakit (RS) seperti seluruh perawat dan bidan yang bertugas saat kedua ibu tersebut melahirkan.

Polisi juga juga menyelesaikan pihak dua keluarga secara damai. Polisi menutup kasus dengan menempuh mekanisme restorative berkeadilan (restorative justice).

ADVERTISEMENT

"Penyelesaian Ibu S dan Ibu D kita selesaikan secara restorative justice," kata Rio.

Dia mengatakan kasus bayi tertukar hingga berbulan-bulan ini sebagai kasus pertama di Indonesia. Dia mengatakan kepolisian dan pihak terkait lainnya, seperti Kemenko PMK, Kementerian PPPA, dan KPAI, mencari formulasi yang tepat menyelesaikan persoalan ini dengan arif dan bijaksana karena ini adalah masalah kemanusiaan yang mendapatkan perhatian khusus.

Awal Mula Bayi Tertukar Masih Diusut

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus dua bayi yang tertukar di Kabupaten Bogor ini. Hasil penyelidikan sementara, kedua bayi diketahui tertukar pada H+1 persalinan.

"Jadi hasil penyelidikan dari proses tertukarnya bayi tersebut, terjadi kurang lebih H+1 setelah persalinan Ibu S dan Ibu D. Kemudian proses itu lagi berjalan di bidang sisi penegakan hukum," ujar Rio.

Rio mengatakan terkait kasus tersebut, dia juga mencari keputusan yang bijaksana untuk kedua belah pihak.

Sementara itu, terkait permasalahan kelalaian rumah sakit, Polisi masih melakukan penyelidikan. Hasilnya nanti akan disampaikan.

"Itu masih kita dalami, nanti akan kami sampaikan di kemudian hari," ucapnya.

Lihat juga Video 'Bayi Kembar Siam Sukses Dipisahkan di RSSA Malang':

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman berikut

Pihak Ortu Mau Polisikan Rumah Sakit

Kedua pihak keluargabayi yang tertukar di Bogorsepakat menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Namun kedua pihak akan mengambil langkah hukum terhadap pihak Rumah Sakit (RS) Sentosa atas tertukarnya bayi mereka.

"Jadi yang harus diperjelas adalah kami sebagai korban antara Ibu D dan Ibu S. Bukan kesepakatan kami dengan pihak RS. Jadi langkah-langkah hukum ke depannya pasti kami akan ambil antara kami dari kuasa para korban untuk melakukan upaya hukum terhadap RS Sentosa," kata pengacara Siti Mauliah (37), Rusdy Ridho, kepada wartawan, Jumat (25/8/2023) malam.

Rusdy mempertimbangkan membuat laporan polisi terhadap rumah sakit. Menurut dia, ada unsur pidana dalam peristiwa itu sudah jelas.

"Saya kira kami akan membuat laporan kepolisian nanti, karena sudah jelas ada unsur pidananya," ucapnya.

Sementara itu, pengacara Ibu D, Binsar Aritonang, menyampaikan kondisi kliennya syok, namun menerima hasil tes DNA yang menyatakan 99,99 persen bayinya tertukar.

"Ya pasti kan syok ya, tapi kami memang sudah menerima apa pun hasilnya itu, malah hasil tadi bahwa memang bayi yang dimiliki itu tertukar," jelasnya.

Staf legal RS Sentosa, Gregg Djako, mengatakan pihaknya menghormati keputusan pihak keluarga pasien. Gregg mengatakan saat ini penyelesaian masalah tinggal antara pihak rumah sakit dengan kedua keluarga bayi tertukar.

"Ya rumah sakit pada prinsipnya menghormati dan menghargai setiap hak hukum orang. Tinggal sekarang ini bagaimana rumah sakit dengan kedua orang tua," ucap Gregg saat dihubungi.

Gregg mengatakan pihak rumah sakit selalu terbuka dan mengikuti setiap prosesnya sejak awal. Pihaknya menginginkan agar kasus berakhir damai.

"Kami tetap pada prinsipnya sebagaimana di awal dulu, kita tidak lupa. Proses ini kan sudah berlangsung sejak Mei. Jadi kita tetap ingin semua penyelesaian itu adalah damai dan kekeluargaan," sebutnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Keluarga Bayi Bakal Bertemu

Kedua orang tua (ortu)bayi yang tertukar akan menggelar pertemuan lusa untuk menindaklanjuti rencana membuat laporan terhadap pihak rumah sakit. Pihak Ibu Siti menilai kliennya dan ibu D merupakan korban.

"Karena ini kan sudah dua korban, memang kami sedang memformulasikan pasal apa yang bisa kita sangkakan kepada pihak rumah sakit. Saya juga belum musyawarah dengan pihak Ibu D ya, karena saya juga baru komunikasi kan, karena kan statusnya baru jadi korban, sebelumnya kan masih dugaan," kata pengacara Siti Mauliah (37), Rusdy Ridho, kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).

Rusdy mengatakan rencana pertemuan itu digelar Selasa (29/8).

"Jadi saya belum musyawarah, minggu depanlah saya musyawarah dengan pihak Ibu D. Karena kan sebagai sesama korban ya langkahnya ya samalah," kata Rusdy.

"Rencana pertemuan Selasa kali ya," tambahnya.

Rusdy menyebut pihak Ibu D juga memiliki niat yang sama untuk melaporkan rumah sakit di Kemang, Bogor, itu ke pihak kepolisian.

"Sudah (komunikasi di Polres Bogor), kemarin sebelum pulang kita sama, satu suara, sama-sama ingin melakukan langkah hukum, laporan polisilah," kata Rusdy.

Halaman 3 dari 3
(idn/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads