Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mencatat ada 32 titik lahan yang terbakar selama Juli-Agustus di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Kebakaran tercatat semakin meningkat pada Agustus.
"Berdasarkan data yang masuk, total kejadian kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Bogor sejak Juli sampai 22 Agustus, sebanyak 24 kejadian. Rinciannya, Juli 3 kejadian dan Agustus 21 kejadian," kata Komandan Sektor Kebakaran Sektor Cibinong, Maulana, saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (25/8/2023).
"Secara kejadian, kebakaran lahan meningkat di Bulan Agustus. Untuk korban jiwa ataupun luka sementara belum ada laporan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data tersebut, wilayah timur Kabupaten Bogor jadi wilayah paling rentan terjadi kebakaran lahan. Dari total 24 kejadian, sebanyak 7 kejadian kebakaran lahan terjadi di Kecamatan Cileungsi.
Selain akibat cuaca panas disertai angin kencang, kebakaran lahan disebabkan oleh kelalaian manusia, di antaranya pembakaran sampah.
"Ya salah satunya (penyebab kebakaran lahan) karena kelalaian juga. Misalkan ada bakar sampah tapi kemudian ditinggalkan sebelum benar-benar padam apinya. Api menyala kembali, kemudian merembet ke lahan ilalang," kata Maulana.
Terpisah, Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor Muhamad Ade Nugraha mengatakan kebakaran lahan terjadi di 8 titik selama Juli-Agustus. Kebakaran tersebar di beberapa kecamatan di Kota Bogor.
"Berdasarkan laporan yang masuk, jumlah kebakaran lahan di bulan Juli ada 4 kejadian dan Agustus 4 kejadian, total 8 kejadian," kata Ade saat dimintai konfirmasi, Jumat (25/8).
Ade mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi kebakaran lahan. Ia meminta masyarakat tidak membakar sampah sembarangan karena berpotensi merembet ke bangunan atau lahan ilalang di sekitarnya.
"Jangan bakar sampah dan jangan bakar semak belukar karena musim panas dan kering sehingga api mudah merembet tak terkendali," kata Ade kepada detikcom.
(knv/knv)