Di Depan Ulama Jabodetabek, Waka MPR Bicara Dakwah Merangkul

Di Depan Ulama Jabodetabek, Waka MPR Bicara Dakwah Merangkul

Aafi Syaddad - detikNews
Kamis, 24 Agu 2023 15:09 WIB
Yandri Susanto
Foto: MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto menghadiri pelantikan Forum Silaturahmi Ulama Indonesia (FSUI) DPW Jabodetabek di Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh ulama se-Jabodetabek sekaligus untuk mengikuti pelantikan FSUI DPW Jabodetabek dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Dalam kesempatan tersebut, Yandri mengucapkan selamat atas dilantiknya kepengurusan FSUI DPW Jabodetabek. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap organisasi yang menghimpun para pimpinan pondok pesantren itu menjadi organisasi yang bermanfaat di tengah masyarakat.

"Ucapan dan kata-kata ulama didengar oleh umat sehingga organisasi ini sangat penting," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengingatkan para ulama untuk kompak dan bersatu. Menurutnya, hal tersebut akan mencegah umat untuk terpecah belah, sehingga menciptakan kedamaian dan kerukunan di bangsa ini.

"Namun kalau ulamanya berantem, saling menjelekkan, hal demikian akan membuat negeri ini merugi," tekan Yandri.

ADVERTISEMENT

Yandri mendorong FSUI dalam berdakwah melakukan pendekatan yang bersifat merangkul, bukan memukul. "Saya usulkan metoda dakwahnya yang demikian," ujar anggota DPR dari Dapil II Banten tersebut.

Ia mengungkapkan banyak persoalan yang sedang menimpa umat terutama generasi muda. Yandri menyebutkan kenakalan remaja, narkoba, hingga ancaman LGBT merupakan persoalan yang perlu ditangani dengan serius. Maka dari itu, ia berharap agar ulama dapat turun langsung ke tengah masyarakat.

Menurut Yandri, kesalahan yang dilakukan oleh umat terjadi bukan karena kesalahannya sendiri, tetapi bisa saja disebabkan karena dakwah ulama yang belum tersampaikan kepada mereka.

"Bisa juga karena metoda dakwahnya kurang tepat. Nah, Bila kurang tepat maka perlu diubah metodenya," tutur Yandri.

Lebih lanjut, pria asal Bengkulu tersebut menyampaikan hadirnya Republik Indonesia juga atas kontribusi para ulama. Ia menyebut jasa ulama tak terhitung nilainya. Kini saatnya negeri ini berterima kasih membalas perjuangan para ulama pendahulu yang hasilnya diteruskan oleh para ulama saat ini.

Yandri menegaskan wujud perhatian pemerintah kepada para ulama adalah dengan memberi kepedulian terhadap keberadaan pesantren, madrasah, dan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Menurutnya, wujud perhatian itu perlu ditunjukkan mengingat jasa yang telah dilakukan oleh para ulama tidaklah kecil.

"Memberi perhatian dan peduli pada ulama merupakan jalan sekaligus merawat Republik ini," ujar Yandri.

(ncm/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads