Keluhan TransJakarta Tak Bisa Melaju Sebab Busway Diserobot Melulu

Keluhan TransJakarta Tak Bisa Melaju Sebab Busway Diserobot Melulu

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Rabu, 23 Agu 2023 21:32 WIB
Puluhan pemotor menerobos busway dan melawan arus hingga menghalangi bus TransJakarta di Jaktim.
Foto: Puluhan pemotor menerobos busway dan melawan arus hingga menghalangi bus TransJakarta di Jaktim. (dok. Istimewa)
Jakarta -

PT TransJakarta mengeluhkan perjalanan armada bus terganggu padahal sudah melaju di busway. Perjalanan ini terganggu karena banyak kendaraan yang menyerobot jalur TransJakarta itu.

Menurut Direktur Operasi dan Keselamatan PT TransJakarta Daud Joseph, banyaknya kendaraan yang masuk busway karena separator atau pembatas busway yang terbuka. Ia meminta kepada petugas kontraktor untuk kembali memasang separator itu.

"Logikanya, jika separator itu dipasang lagi, bus kami bisa melaju lebih cepat tanpa gangguan karena tidak bercampur dengan kendaraan lain, dengan lebih cepatnya bus bolak baik dari asal menuju tujuan kembali," kata Daud kepada wartawan di Halte CSW, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kapasitasnya bisa bertambah dua hingga tiga kali lipat penumpang. Karena itu, kami sangat mengimbau kepada rekan-rekan yang merupakan pemangku kepentingan kontraktor maupun SKPD terkait untuk dapat segera mengembalikan separator itu sehingga busway menjadi steril kembali," sambungnya.

Daud menjelaskan hal tersebut juga sudah menjadi perhatian pemerintah sebelumnya. Ia pun mencontohkan seperti halnya proyek LRT Jabodetabek, yang sempat memakan jalur busway saat pengerjaannya, sehingga separator berada di posisi tak semestinya.

ADVERTISEMENT

"Ini juga salah satu perhatian dari pemerintah, pada waktu proyek strategis yang dibangun, misal pembangunan LRT itu, ada ruas jalan yang ditutup, biasanya buat pemasangan pilar atau pier sehingga dibutuhkan adanya ruas pengganti, biasanya ruas penggantinya adalah jalur busway tadi sehingga supaya orang tidak terlalu macet karena adanya bottleneck, separator itu dilepas," tuturnya.

Daud pun mengatakan TransJ akan bekerja sama dengan beberapa pihak agar mereka bisa mengembalikan separator yang tidak pada tempatnya. Jika separator rusak, pihaknya akan mengajukan pengadaan kembali.

"Tentunya yang pertama kita bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembalikan separator itu lagi di mana pun tempatnya saat ini diungsikan. Kedua yang namanya pengadaan, apabila ada jalur-jalur yang selama ini belum ada separatornya atau yang rusak, kami ajukan pengadaan kembali. Saya memiliki informasi sejumlah SKPD sudah memiliki anggaran untuk mengadakan separator ini," ungkapnya.

Selengkapnya pada halaman berikut.

Simak juga 'Nah Loh! Pemotor Bandel Lawan Arah di Lenteng Agung Keciduk ETLE':

[Gambas:Video 20detik]



Kamera e-TLE di Busway

Selain itu, Daud Joseph, mengatakan pihaknya kini masih lakukan sinkronisasi dengan Polri soal pengadaan Tilang Elektronik (e-TLE) di jalur TransJakarta atau busway. Hingga saat ini sudah ada 8 titik yang terpasang ETLE di busway.

"Jadi e-TLE saat ini sudah dalam proses untuk sinkronisasi karena pengadaan untuk kamera e-TLE nya kita bisa mengadakan sendiri namun untuk penegakan hukumnya yang mengirimkan surat panggilannya itu tetap harus dari kepolisian sehingga saat ini kita dalam proses sinkronisasi," kata Daud pada wartawan di Halte TransJ CSW, Jakarta Selatan, Rabu (23/8).

"Saat ini terpasang 8 titik jadi kalau kita melihat sinkronisasi ini sudah selesai dan jalur sudah steril artinya pemasangan e-TLE ini efektif kita bisa tambahkan ke titik-titik lain," sambungnya.

Daud pun sempat menyoroti pengendara yang tidak masuk busway karena adanya pengawasan. Dia berharap adanya budaya tertib berlalu lintas.

"Menyoroti tumbuhnya budaya masyarakat lebih dari pada sekadar enforcement itu sesuatu yang baik namun kalau orang tidak masuk jalur karena hanya takut dijaga dan takut ditilang, maka negara kita terutama Kota Jakarta tidak akan menjadi kota yang maju karena sebetulnya kota itu maju bukan karena fasilitasnya yang keren tetapi karena budayanya yang sudah sadar akan hukum," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads