Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di daerah Jabodetabek. Namun hasilnya baru sebagian wilayah yang diguyur hujan.
"3 hari kemarin, BMKG sudah lakukan TMC dan hasilnya hujan hanya ada di wilayah pinggir Jakarta, yang dilaporkan Pamulang hari Minggu hujan, Bogor hujan dan Depok gerimis," kata Asep dalam rapat di Komisi D DPRD DKI, Selasa (22/8/2023).
"Tetapi memang untuk tanggal 21 sempat dicoba di Jakarta tapi tidak berhasil karena ketidaktersediaan awan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep menerangkan ke depannya bersama BMKG dan BRIN akan mencoba lagi memasang generator di sejumlah gedung di Jakarta. Dia mengatakan malam nanti juga akan dilakukan rapat untuk pemasangan generator.
"Nanti malam akan ada rapat kembali untuk pemasangannya, disamping akan ada upaya lainnya, untuk dapat modifikasi lagi," ucapnya.
Sementara itu, Asep mengatakan TMC belum bisa dilakukan di Ibu Kota sampai akhir Agustus. Hal itu dikerenakan ketidaktersediaan awan.
"Hampir tiap hari koordinasi terkait upaya antara Pemprov dan kementerian, terkait beberapa upaya sampai semalam saya masih hadiri koordinasi dengan Kemenko Marves membahas rencana TMC," ungkapnya.
Berdasarkan observasi BMKG, lanjut Asep, modifikasi cuaca belum bisa dilakukan sampai 28-29 Agustus.
"Jadi semalam disampaikan bahwa TMC untuk wilayah Jakarta masih sulit dilakukan karena ketidaktersediaan awan, jadi awan itu jadi faktor penentu TMC bisa dilakukan atau tidak. Dan ternyata hasil observasi BMKG, TMC belum bisa dilakukan di Jakarta hingga tanggal 28-29 Agustus," ujarnya.
Lihat Video: Kata BMKG soal Hujan Buatan Jadi Solusi Polusi Udara di DKI