Pemerintah bakal menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menangani polusi udara di Jabodetabek. Rencananya modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek itu dilakukan mulai pekan depan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar selepas mengikuti rapat koordinasi bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait permasalahan polusi udara di Jabodetabek pada Jumat (18/8/2023). Siti awalnya menjelaskan mengenai fenomena street canyon atau pergerakan udara yang dipengaruhi oleh keberadaan gedung tinggi hingga kondisi geomorfologi Jakarta.
"Yang saya laporkan juga tadi Jakarta itu kan bentuk geomorfologinya kipas aluvial. Kipas aluvial itu dia merendah, melebar ke laut, sedangkan di pinggir-pinggirnya bergelombang dan bungkil. Kemudian, selain itu, ada daerah-daerah yang gedung-gedungnya tinggi. Nah, ini dalam pergerakan polusi udara, kita sebutnya street canyon," kata Siti di Kantor Kemenko Marves, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti menerangkan, fenomena street canyon menyebabkan udara polusi berputar-putar. Karena itulah, teknologi modifikasi cuaca diperlukan untuk menangani polusi udara.
"Artinya, udara yang polutif itu bergerak begini-begini aja gitu, kagak bisa ke mana-mana. Maka kita akan lakukan modifikasi cuaca," terangnya.
Sejauh ini, KLHK telah menggelar rapat koordinasi bersama BMKG membahas mengenai rencana modifikasi cuaca. Rencananya, teknologi tersebut diterapkan di waktu-waktu yang telah ditentukan.
"Tadi saya sudah diskusikan, kita di KLHK udah rapat-rapat dengan BMKG juga sudah didiskusikan bahwa nanti dilihat. Kemungkinan tanggal 22, 21, 22, 28 (Agustus), kemudian nanti di bulan September tanggal 2, tanggal 5, dan seterusnya," ucapnya.
Siti tidak memerinci lokasi modifikasi cuaca itu diterapkan. Namun saat ini Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menentukan standar jenis hingga penempatan alat yang akan diterapkan.
"Tanggal 15 Agustus kemarin, Badan Standardisasi Nasional sudah mengeluarkan standar untuk jenis alat dan penempatan alat," imbuhnya.
Lihat juga Video: Akuarium Indoor Jadi Cara Warga Jakarta Rayakan HUT RI di Tengah Polusi