Presidium Nasional BEM PTNU se-Nusantara, Wahyu Al Fajri, mendukung Polri mengusut tuntas jaringan teroris terkait pegawai PT KAI berinisial DE (28). Dia meminta Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md turut andil dalam pemberantasan teroris di lembaga/kementerian yang dia pimpin, serta Menteri BUMN Erick Thohir terhadap karyawan BUMN yang terpapar radikalisme dan terorisme.
"Bongkar dan cabut sampai akar jaringan teroris di seluruh Indonesia, jangan sampai tersisa. karena ini bisa mengancam Kedaulatan Negara," kata Wahyu dalam keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).
"Kami meminta turut andil Bapak Mahfud MD Selaku Menkopolhukam untuk mengusut tuntas adanya dugaan keterlibatan jaringan teroris di institusi yang dinaunginya yaitu Polri, TNI dan Kemenhan. Kami juga menuntut Menteri BUMN Bpk Erick Thohir melakukan evaluasi terhadap seluruh PT yang dinaunginya," sambung Wahyu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Polda Metro menyatakan ketiga oknum polisi ditangkap usai pengembangan kepemilikan senjata api DE, namun tak terkait rencana aksi terornya. Ketiganya yakni Reynaldi Prakoso (anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya), Bripka Syarif Mukhsin (Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten), dan Iptu Muhamad Yudi Saputra (Kanit Reskrim Polres Polsek Bekasi Utara).
"Jaringan teroris ini harus dibabat habis karena bisa membahayakan kedaulatan negara. Apalagi sangat disayangkan kalau jaringan ini berafiliasi dengan lembaga negara," ucap Wahyu.
Wahyu menganggap penangkapan DE yang merupakan pegawai aktif PT KAI menjadi cambukan bagi lembaga terkait, khususnya BUMN. Dia juga berharap semua pihak saling menjaga dan waspada untuk mencegah aksi terorisme.
"Seluruh lembaga negara harus waspada dan saling menjaga agar terorisme dan paham radikalisme tidak menyebar luas. Mari kita bersama sama menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkas dia.