Sosok

Resep Sukses Pelatih Paskibra Tuntun Murid ke Istana Negara

Nada Celesta - detikNews
Senin, 21 Agu 2023 12:58 WIB
Jakarta -

Masih dengan setelan pramuka, Putri Viona berdiri di hadapan para juniornya di lapangan SMAN 1 Kota Serang. Sebagai mantan pasukan pengibar bendera pusaka, namanya harum di kalangan murid lain. Pengalaman itu membuat para guru langsung menunjuk Viona menjadi pelatih bagi adik-adik angkatannya.

Sore itu, sambil bersila, mata para pemula lekat memandang Viona. Hanya tatapan kagum yang mampu mereka berikan saat Viona berdiri memancarkan pesonanya. Setiap kata yang keluar dari mulut Viona seakan menjadi tombak yang menghujam ke setiap pandangan dan telinga. Namun, satu dari mereka berhasil keluar dari suasana takjub. Ia pun berhasil menggerakkan otot bicaranya, dan keluarlah sebuah kalimat tanya.
"Izin bertanya. Bagaimana cara masuk nasional?" tanya dia.

Viona tersenyum tipis. Sembari menjawab, memori Viona terlempar ke masa setahun sebelumnya, di mana peristiwa bersejarah dalam hidupnya itu terjadi. Tahun 2022, Viona berhasil menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Negara. Bersama 67 siswa dan siswi pilihan dari seluruh Indonesia, Viona menjadi perwakilan provinsi Banten dalam perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77 kala itu.

Perjuangan Viona demi posisi bergengsi itu sama sekali tak mudah. Di sela-sela waktu belajarnya, ia mesti rajin berlatih demi persiapan seleksi. Selain berlatih di sekolah, ia juga harus latihan baris-berbaris mandiri di rumah. Tak heran, ia pun berhasil menjadi Paskibraka Nasional setelah mengalahkan tak kurang dari 900 pesaing dari seluruh penjuru Banten.

"Aku biasanya latihan itu seminggu tiga kali ya. Seminggu tiga kali itu pertama kalau misalkan di rumah itu aku suka latihan PBB (Peraturan Baris-berbaris). PBB dasar, dari langkah tegap, PBB di tempat, terus juga kalau untuk segi fisik itu aku sering jogging, makan juga teratur, kayak gitu. Jaga pola tidur juga," jelas Viona di program Sosok detikcom.

Tekad Viona memang kuat. Namun, ia tak meraih kesuksesannya seorang diri. Di belakangnya, ada peran seorang pelatih. Jauh sebelum mendapat pelatihan dalam skala nasional, Viona terlebih dahulu sudah
oleh pelatih di sekolahnya.

Bernama Rais Amin, pelatih Paskibra SMAN 1 Kota Serang ini yang menuntun Viona pada mimpinya. Di mata Viona, Rais adalah sosok yang tegas, namun juga mengayomi.

"Kalau untuk latihan di lapangan, serius banget ya Kak. Maksudnya kalau misalnya salah, ya harus diulang. Tapi kalau misalnya di luar lapangan itu, santai banget orangnya, seru. Bisa diajak ngobrol santai," terang Viona.

Rais mengakui hal tersebut. Ia sadar bahwa gaya melatihnya memang sarat akan ketegasan. Menurutnya, selain melatih kedisiplinan, ketegasan Rais juga membangun kekompakan murid-muridnya.

"Kalau saya, dulu sebenarnya galak ya. Tapi kalau sekarang kayaknya udah nggak, karena udah tua. Mungkin," kata Rais sambil tertawa.

"Galak komponen di Paskib sebenarnya tegas, ya. Lebih tepatnya. Kalau saya, kalau tidak sesuai, ya saya push up-in, saya suruh roll mungkin. Tapi Alhamdulillah mereka enjoy. Malahan mereka senang, seperti itu. Ya itu chemistry nya mereka juga di situ. Kalau push up, dua orang yang di-push up, ya semuanya harus ikut push up," lanjut Rais.

Kesuksesan Viona menjadi Paskibraka Nasional tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi Rais. Namun, bukan itu satu-satunya tujuan Rais dalam menjadi pelatih Paskibra.

Bagi Rais, seorang Paskibra sudah sukses saat mampu mengibarkan bendera dengan baik di sekolahnya sendiri. Oleh karena itulah, Rais tak melulu menargetkan murid-muridnya untuk lolos ke nasional. Di tahun 2023, Rais sudah cukup bangga dengan kelolosan empat orang Paskibra SMAN 1 Kota Serang di tingkat provinsi dan enam orang di tingkat kota.

"Saya sebagai pelatih, merasa sukses pada saat mereka 17-an, terus pada saat membentangkan bendera, itu mereka sukses. Pada saat latihan, bagus. Pada saat tampil pun, lebih bagus lagi. Itu sukses," tutur Rais.

Rais secara aktif mewariskan ilmu-ilmunya pada para murid, termasuk Viona. Sebagai murid tahun ketiga di SMA, Viona sering membantu Rais melatih junior-juniornya. Saat melatih, Viona mengaku banyak meniru cara Rais.

"Ya mungkin nggak jauh beda ya, kayak misalnya kita latihan terus Kang Rais lebih tegas aja gitu. Misalnya salah ya harus ditegur. Jangan terlalu didiamkan, jangan terlalu dibiarin. Jadi aku contoh ya, biar gimana caranya si junior ini biar kuat juga mentalnya ya aku kasih apa yang kemarin Kang Rais itu latih ke aku, gitu," terang Viona.

Pada akhirnya, prestasi tak jadi satu-satunya tujuan Rais dalam melatih Paskibra. Bagi Rais, ia hanya ingin memberikan tempat nyaman layaknya keluarga, kepada murid-muridnya.

"Paskib is my life. Karena itu jadi pacuan saya hidup, gitu. Selain keluarga di rumah, ya keluarga kedua saya adalah Paskib," tutup Rais.




(nel/vys)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork