Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri telah memeriksa 50 orang saksi dan lima ahli terkait kasus Rocky Gerung yang dilaporkan mengenai dugaan menyebar hoax picu keonaran. Pemeriksaan dilakukan secara simultan oleh Bareskrim dan polda jajaran.
"Saat ini sudah ada 50 saksi yang kita periksa, kemudian lima ahli yang kita periksa," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Rabu (16/8/2023).
Djuhandhani menjelaskan, hingga kini pihaknya telah menerima 26 laporan polisi terkait kasus Rocky Gerung. Rocky dilaporkan atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoax yang menyebabkan keonaran di masyarakat.
"26 laporan polisi ini terdiri dari Bareskrim, kemudian di Polda Sumut, Kaltim, Kalteng, Metro, dan Jogja," jelasnya.
"Di samping itu, kita terus berjalan untuk pemeriksaan-pemeriksaan untuk melengkapi apakah ini nanti kita bisa tingkatkan untuk penyidikan atau tidak," sambungnya.
Lebih lanjut Djuhandhani mengatakan pemanggilan terhadap Rocky Gerung akan dilakukan setelah adanya hasil pemeriksaan dalam tahap penyelidikan. Penyidik, kata dia, juga masih menunggu beberapa hasil uji laboratorium forensik (labfor) terkait rekaman video yang ada.
"Untuk rencana pemeriksaan terhadap RG, sementara kita masih menunggu hasil pemeriksaan lainnya," katanya.
"Karena kami juga masih menunggu seperti kami saat memeriksa PG kita masih menunggu hasil Labfor, dan beberapa bukti yang diambil adalah dari rekaman video dan sebagainya. Tentu saja ini langkah-langkah proses penyelidikan harus kita patuhi sesuai aturan yang berlaku," pungkas Djuhandhani.
Sebelumnya, pernyataan Rocky Gerung di kanal YouTube milik Refly Harun menuai sorotan. Begini pernyataan Rocky yang dinilai menyebar hoax, kalimat kasar kami sensor:
Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.
Itu b** yang t. Kalau dia b* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b* t* itu sekaligus b** yang pengecut. Ajaib, b** tapi pengecut.
Jokowi Angkat Bicara
Jokowi angkat bicara perihal Rocky Gerung yang mengkritiknya dengan menggunakan kata 'bajingan'. Jokowi enggan ambil pusing atas kritik Rocky Gerung tersebut.
"Itu hal-hal kecillah," kata Jokowi di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8).
Jokowi tidak berkomentar lebih jauh perihal Rocky Gerung yang dilaporkan ke polisi. Dia menegaskan hanya fokus bekerja.
"Saya kerja saja," ujarnya.
Rocky Gerung Minta Maaf
Muncul demonstrasi di berbagai wilayah sebagai bentuk protes atas ucapan Rocky Gerung. Rocky meminta maaf hal ini menimbulkan perselisihan.
"Saya minta maaf karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi tuh, itu intinya tuh. Yang tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik," kata Rocky saat menggelar jumpa pers di kawasan Jl Dr Kusumaatmadja, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).
Rocky menduga berbagai macam kepentingan akan memanfaatkan kasus ini. Namun Rocky mengatakan tidak akan pernah berhenti menjadi pengkritik.
"Kenapa? Karena kasus ini berbagai macam kepentingan mengincar untuk mengeksploitasi itu. Tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik, itu dasarnya. Jadi sekali lagi, saya anggap aja bahwa, oke selesaikan saja kasus ini," tutur Rocky.
(yld/yld)