Pemerintah Tepis Anggapan PLTU dari Batu Bara Biang Kerok Polusi Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 15 Agu 2023 19:53 WIB
Foto ilustrasi polusi di Jakarta. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Polusi Jakarta dan sekitarnya masih menjadi masalah, bahkan disorot kantor berita internasional. Publik mencari biang kerok polusi Jakarta. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar menjadi 'tersangka'. Pemerintah menepis.

PLTU masih menjadi Trending in Indonesia di jejaring media sosial X (Twitter), dengan 8.770 unggahan (post) pada Selasa (15/8/2023) pukul 19.00 WIB malam.

Anlisis dari dua tahun lalu kini dibagikan kembali oleh warganet. Analisis itu berasal dari kajian CREA (Centre for Reasearch on Energy and Clean Air), diunggah di YouTube pada 29 September 2021. Analisis ini menunjukkan polusi bersumber dari PLTU yang ditenagai batu bara.

Kajian dari CREA diterbitkan Agustus 2020 menyebut PLTU batu bara radius 100 km dari kota bertanggung jawab atas 2.500 kematian prematur di Jabodetabek. Biaya tahunan akibat PLTU batu bara diperkirakan senilai Rp 5,1 triliun di Jabodetabek.

Dikutip dari hasil kajian CREA, PLTU dalam radius 100 km dari Jakarta yakni PLTU Suralaya di Cilegon Banten, PLTU Labuan Unit 1-2 di Banten juga, PLTU Lontar Unit 1-3, PLTU Babelan Unit 1-2, PLTU Banten Unit 1 (Lestari Banten Energi), PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Jawa 7 Unit 1, PLTU Jawa 7 Unit 2, PLTU Lontar Expansion, PLTU Jawa 9, PLTU Jawa 10, PLTU Banten Unit 2, PLTU Jawa 5.

Itu adalah kajian tahun lalu, bagaimana dengan tahun 2023 sekarang? Untuk kasus polusi sekarang, pemerintah menyebut ini bukan karena pencemaran batu bara dari PLTU melainkan dari polusi kendaraan bermotor.

Selanjutnya, kata Menteri LHK:

Simak juga 'Kata Kemenkes soal Wacana WFH dan PJJ Imbas Polusi udara':






(dnu/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork