Jadi Penghasil Padi Terbanyak, Jatim Raih Penghargaan dari Kementan

Jadi Penghasil Padi Terbanyak, Jatim Raih Penghargaan dari Kementan

Jihaan Khoirunnisa - detikNews
Selasa, 15 Agu 2023 18:22 WIB
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dianugerahi penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian dari Kementerian Pertanian RI.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa (Foto: Dok. Pemprov Jatim)
Jakarta -

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dianugerahi penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian dari Kementerian Pertanian RI. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi dan keberhasilannya dalam mendukung pencapaian peningkatan produksi pertanian nasional.

Diketahui, di bawah Khofifah Jatim berhasil mempertahankan posisinya sebagai produsen padi tertinggi nasional melalui inisiasi pertanian presisi, intensifikasi, dan optimalisasi lahan.

Adapun penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin didampingi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Istana Wakil Presiden RI pada Senin (14/8) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas raihan penghargaan ini, Khofifah menyampaikan terima kasih. Menurutnya capaian tersebut tidak lepas dari kerja keras seluruh stakeholder, termasuk para petani, gapoktan serta perguruan tinggi.

"Alhamdulillah, ini adalah capaian kita bersama. Terima kasih untuk para petani, peneliti di bidang pertanian, gapoktan serta perguruan tinggi dan semua elemen yang telah mendukung setiap upaya maksimalisasi pertanian di Jatim," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/8/2023).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat produksi padi di Jatim tahun 2020 mencapai 9,94 juta ton, tahun 2021 sebesar 9,789 juta ton dan tahun 2022 sebesar 9,53 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Sedangkan produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 5,50 juta ton.

Menurut Khofifah, tingginya produksi padi ini salah satunya didorong oleh pemanfaatan teknik mekanisasi. Dalam hal ini, sebagian proses panen sudah menggunakan combine harvester sehingga bisa mengurangi potensi loss 9-11%.

"Kemudian proses pasca panennya sebagian menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) modern baik dryer maupun rice milling unit (RMU). Cara-cara seperti inilah yang terus kita dorong untuk bisa dimanfaatkan semua petani di Jatim," paparnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah program menuju pertanian presisi. Antara lain penggunaan varietas unggul (produksi tinggi dan tahan kekeringan/banjir) bermutu dengan masa tanam lebih cepat.

Selanjutnya, penggunaan pupuk secara berimbang dengan '7 Tepat', yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, tepat waktu dan tepat sasaran.

Kemudian optimalisasi infrastruktur pertanian, utamanya yang berkaitan dengan produksi padi yaitu jaringan irigasi, dan penyesuaian pola tanam/pengelolaan tanaman pangan. Serta, penekanan susut hasil panen padi dengan optimalisasi alsintan pascapanen yang telah terfasilitasi ke kelompok tani, dan tersebar di Jawa Timur.

"Dan yang paling penting adalah kesejahteraan petani juga harus meningkat seiring dengan peningkatan produktivitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun," jelasnya.

Dalam rangka mendorong pembangunan pertanian di RI, pihaknya pun terus meningkatkan kinerja dan produktivitas sektor pertanian. Selain itu juga menggenjot peningkatan konsentrasi tanaman pangan, sehingga tidak lagi hanya ditopang dari peningkatan luasan panen dan produksi tanaman padi.

"Kami akan terus melakukan upaya-upaya terintegrasi baik dengan pusat maupun daerah-daerah dengan hasil pertanian tinggi di Jawa Timur untuk peningkatan produktivitas pertanian khususnya tanaman pangan," katanya.

Pemprov Jatim juga akan segera melakukan percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan yang berdasarkan riset. Kemudian juga melakukan pendampingan bagi pelaku UMKM yang bergerak di sektor pertanian agar bisa naik kelas.

"Kita dorong, kita bantu agar UMKM bisa mengekspor produknya, memperoleh akses pasar langsung serta meningkatkan kualitas produk dan konsistensi produksinya" katanya.

"Akan terus kami lakukan sesuai arahan Pak Wapres pada saat menyerahkan penghargaan ini," tambahnya.

Sementara itu Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin dalam sambutannya berharap kinerja pertanian dapat ditingkatkan. Hal ini demi mengantisipasi ancaman krisis pangan global. Artinya, capaian sektor pertanian Indonesia harus berada pada level sebelum masa pandemi.

"Capaian kita belum kembali ke situasi normal karena itu kita masih dituntut untuk bekerja lebih keras lagi dan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan. Saya menyambut baik inisiatif Kementan untuk pemberian Adhikarya Pembangunan Pertanian sebagai penghargaan atas dedikasi dan kerja keras berbagai pihak," katanya.

Simak juga 'Saat Khofifah Tunggu Lampu Hijau PBNU-Ponpes soal Cawapres atau Gubernur':

[Gambas:Video 20detik]



(akd/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads