Kabar Baik Terbaru di Kasus Bayi Tertukar

Kabar Baik Terbaru di Kasus Bayi Tertukar

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 15 Agu 2023 06:56 WIB
Ibu bayi yang tertukar, Siti Mauliahh, berharap bisa bertemu dengan anak kandungnya
Foto: Ibu bayi yang tertukar, Siti Mauliah, berharap bisa bertemu dengan anak kandungnya (dok. istimewa)
Bogor -

Polisi mulai menyelidiki kasus dua bayi yang tertukar setahun lamanya di Kabupaten Bogor. Sejumlah pihak mulai diminta klarifikasi terkait kasus bayi tertukar ini.

Kabar terbaru, polisi sudah berkomunikasi dengan salah satu orang tua (Ibu B) bayi yang tertukar. Orang tua yang berasal dari Tajurhalang, Kabupaten Bogor tersebut kini sudah bersedia dites DNA.

Tes DNA ini dilakukan untuk mengetahui apakah bayi milik Ibu B tertukar dengan bayi milik Siti Mauliah. Sementara bayi Siti Mauliah sendiri telah dites DNA dan hasilnya tidak identik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirut RS Diminta Klarifikasi

Polisi memintai klarifikasi dari pihak RS Sentosa Bogor, di mana kedua bayi tertukar ini dilahirkan. Pihak rumah sakit dimintai klarifikasi pada Senin (14/8) kemarin.

"Jadi hari ini, Senin 14 Agustus, saya akan membuat surat undangan klarifikasi kepada pihak rumah sakit, dalam hal ini direktur utama rumah sakit yang menangani proses persalinan Ibu S, yang di mana kemarin datang memohon bantuan ke kita untuk bisa menyelesaikan masalah yang menimpa dia bersama keluarganya," jelas Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, kepada wartawan, Senin (14/8).

ADVERTISEMENT

Polisi juga akan melakukan pengecekan secara langsung ke RS Sentosa Bogor untuk mendalami kasus bayi yang tertukar ini. Polisi mendalami bagaimana kronologi dua bayi bisa tertukar.

"Langkah selanjutnya saya sekaligus undang klarifikasi, juga tim hari ini akan turun ke rumah sakit tersebut untuk menyelidiki tentang bagaimana proses yang terjadi pada saat itu, dan mencari bukti konkret data pembanding," katanya.

Ortu Bayi Dites DNA

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan pihaknya telah menemui Ibu B di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, pada Minggu (13/8). Polisi berkomunikasi dengan Ibu B sehingga yang bersangkutan bersedia dites DNA.

"Hasilnya insyaallah hari ini kita coba, karena beliau minta, sudah mau menerima untuk melaksanakan tes DNA," kata Rio kepada wartawan, Senin (14/8/2023).

Rio mengatakan pihaknya akan memfasilitasi tes DNA terhadap Ibu B dan bayinya yang tertukar.

"Biaya berapa nanti Polres Bogor yang akan memfasilitasi sehingga biar cepat data pembanding ada sehingga kita bisa menyelesaikan kasus ini secara baik," imbuhnya.

Lihat juga Video 'Bayi Kembar Siam Sukses Dipisahkan di RSSA Malang':

[Gambas:Video 20detik]


Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Bentuk Tim untuk Trauma Healing

Polres Bogor juga membentuk tim gabungan untuk mendalami kejadian tersebut. Polisi akan mencari tahu duduk perkara yang utuh terkait kasus bayi yang tertukar ini.

"Kami juga membentuk tim gabungan Reskrim, Intelijen, lalu patroli siber, dan tim trauma healing dari Polres Bogor, untuk sama-sama bisa bahu-membahu mencari agar kebenaran ini bisa tercapai dan masing-masing pihak bisa mendapatkan kejelasan satu sama lain tentang anak kandung dari masing-masing, demikian," tuturnya.

Penyelidikan ini diharapkan membuat terang benderang kasus bayi tertukar tersebut. Rio menekankan pihaknya melakukan penyelidikan yang sifatnya sosial.

"Yang semoga bisa ketahuan bayi yang tertukar itu ada dimana dan yang sekarang bersama Bu S ini adalah milik siapa. Ini adalah sifatnya sosial, kami ingin mengedepankan hati nurani seorang ibu," imbuhnya.

Duduk Perkara Bayi Tertukar

Siti Mauliah melahirkan putranya yang ke empat di RS Sentosa Bogor, setahun lalu, tepatnya 18 Juli 2022. Wanita asal Ciseeng, Kabupaten Bogor itu sejak awal menaruh kecurigaan bayi yang ada di pangkuannya bukanlah anak kandung.

Siti merasakan ada kejanggalan pada bayinya semenjak pertama kali pulang ke rumah usai melahirkan di rumah sakit. Siti merasa ada perbedaan fisik pada bayinya.

"Berbedanya, berubah dari (bayi) yang semalam saya gendong. Pas pagi-pagi mau pulang (dari rumah sakit), 'kok ini bayi beda banget yah', sampai ngomong ke bapaknya juga 'Pah, kok ini kayaknya bukan anak kita deh', kata suami saya 'masa sih Mah?'. 'Ih beneran ini mah kayak siapa ya', rambutnya ini mah rambutnya agak gembal, kalau itu mah agak tipis. Terus bayi yang semalam yang punya saya agak putih," beber Siti.

Sang suami mencoba menenangkan pikirannya saat itu. Ia meyakinkan Siti anaknya tidak mungkin tertukar.

"Udahlah Mah, nggak mungkin salah rumah sakit. Orang perawatannya juga lumayan bagus gitu kan, gak mungkin salah," Siti menirukan suaminya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....

Keganjilan-keganjilan soal Bayi Tertukar

Saat tengah mengurus administrasi kepulangan, Siti ditemui seorang bidan. Bidan tersebut menyampaikan bahwa gelang pada bayi yang digendong Siti adalah bayi pasien Ibu B.

"Bidan itu ngomong seperti ini 'Bu, kok ini gelang pasien Si B, 'ih bukan, ini mah pasien si A' suami saya nyahutin lagi," katanya.

Setelah perdebatan itu, bidan tersebut kemudian meminta keponakan Siti yang saat itu menemaninya, untuk menyimpan gelang rumah sakit tersebut. Sesampai di rumahnya, Siti masih meragukan bayinya itu bukan anak kandungnya.

"Sampai rumah tuh masih terus saja, ngeganjel lah," ucapnya.

Siti, suami, keponakan dan bayinya tiba di rumahnya pada malam hari. Keesokan paginya, seorang suster rumah sakit menemui Siti di rumahnya yang meminta Siti untuk menyerahkan gelang bayi.

Sebagai informasi, bayi yang lahir di rumah sakit pada umumnya diberi gelang. Gelang tersebut berisi data nama pasien bayi dan ibunya serta berat badannya.

"Nyusul gelang katanya itu gelang enggak boleh enggak katanya harus ketemu, harus kebawa ke rumah sakit," katanya.

Siti saat itu tidak bisa memenuhi permintaan suster tersebut karena gelang bayinya tidak ditemukan. Hari ke-empat setelah Siti keluar dari rumah sakit, gelang itu akhirnya ditemukan.

"Pas dilihat 'kok ini gelang pasien si B ya', pantasan kemarin ditanyain. Ya udah pas itu dianterin ke rumah sakit sama keponakan. Terus pas di rumah sakit ditanya (oleh keponakan) 'ini bawa gelang ini bayinya ketukar nggak?' kata suster rumah sakit dia ngelak 'enggak cuma ketukar gelang aja' sambil ketus-ketus katanya," ujar Siti.

Siti lalu mengembalikan gelang tersebut ke rumah sakit. Saat mengembalikan gelang tersebut, Siti menyampaikan beberapa kejanggalan sepulangnya dari rumah sakit setelah mengetahui gelang tersebut tertukar.

Siti bahkan meminta pihak rumah sakit untuk menunjukkan CCTV, tetapi tidak direspons. Akhirnya Siti kembali ke rumahnya sambil terus memikirkan kecurigaan bayinya tertukar.

"Sampai dibilangin bayi enggak mau nete, sampai baju emang ketukar saya ngasih (warna) kuning pulangnya pink ke saya itu. Udah gitu minta dilihatin CCTV enggak direspons, pada ditinggalin. Ya udahlah mau bicara sama siapa lagi orang nggak ada orangnya (yang bisa dikonfirmasi), terus pulanglah," katanya.

Siti sendiri sempat menemui Ibu B dan bayinya setelah 4 bulan kemudian. Siti sempat histeris saat melihat bayi Ibu B yang ia yakini tertukar dengan bayi yang ia rawat kini.

Halaman 3 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads