Menerka Motif Mahasiswa UI Bunuh Junior hingga Bungkus Mayat Pakai Plastik

Menerka Motif Mahasiswa UI Bunuh Junior hingga Bungkus Mayat Pakai Plastik

Devi Puspitasari - detikNews
Senin, 14 Agu 2023 16:54 WIB
AAB yang diduga membunuh mahasiswa UI (Kurniawan-detikcom)
AAB yang diduga membunuh mahasiswa UI (Kurniawan/detikcom)
Jakarta - Altafasalya Ardnika Basya (23) ditetapkan sebagai tersangka setelah membunuh adik tingkatnya, Muhammad Naufal Zidan (19). Kriminolog UI Adrianus Meliala menyebut motif ekonomi menjadi pemicu Altaf membunuh Zidan.

"Kemungkinan besar Altaf membunuh Zidan karena urusan ekonomi," ujar Adrianus kepada wartawan, Senin (14/8/2023).

Altaf dan Zidan merupakan mahasiswa Jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI). Adrianus menilai ada empat hal yang diduga jadi alasan Altaf membunuh Zidan.

"Ada empat hallah, pertama adalah ingin segera sukses, berhasil secara finansial jadi mencari suatu cara untuk berhasil secara finansial. Kedua, ingin terlihat mandiri, jauh dari atau lepas dari orang tua dan mandiri," ujarnya.

"Ketiga, membuat gaya hidup sesuai dengan kemampuan keuangan, jadi ketika dia sudah punya uang, maka ya ini jeleknya anak muda ya dia mengubah gaya hidupnya sesuai kemampuan keuangannya, begitu kemampuan keuangannya turun, maka dia repot tuh untuk mengubah kembali gaya hidupnya. Sudah telanjur wah gitu dan itu menjadi pressure juga bagi dirinya. Karena tadi dengan uang yang berkurang, gaya hidup yang harus dipaksa turunkan maka teman-temannya meninggalkan dia dan itu menjadi suatu tekanan bagi dia," tambahnya.

Keempat, lanjut Adrianus, pelaku butuh teman komunikasi untuk mengurangi kemungkinan stres.

"Keempat, butuh teman. Kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam rangka untuk ikut menjadi membantu melakukan healing atau mengurangi kemungkinan stres yang dihadapi dirinya," tambahnya.

Adrianus menjelaskan keempat hal tersebut banyak dialami milenial. Dia mengatakan masalah ekonomi bisa berujung tindakan ekstrem.

"Jadi poin saya adalah bahwa sebetulnya apa yang dialami pelaku itu banyak dialami anak-anak milenial, cuma ya ada yang bisa mengatasinya ada yang tidak bisa mengatasinya, yang tidak bisa mengatasinya ini. Kemungkinan bisa yang lari ke narkotika, kesehatan mental terganggu jiwanya, ada juga yang tidak terganggu tapi kinerjanya prestasinya menurun, hubungan percintaannya misalnya rusak tapi ada juga yang melarikannya ke perbuatan pidana bahkan sampai ekstrem seperti yang dilakukan oleh pelaku," jelasnya.

UI Siapkan Sanksi

Seperti diketahui, kasus pembunuhan mahasiswa UI, Zidan, yang dilakukan kakak tingkatnya, Altaf, menggegerkan publik. Kepada polisi, Altaf mengaku nekat menghabisi nyawa adik tingkatnya di kampus itu lantaran terlilit utang pinjol, menunggak bayar sewa kos, hingga masalah keuangan lainnya.

Altaf mengklaim dirinya terinspirasi serial 'Narcos' saat merencanakan aksinya. Setelah membunuh Zidan di kamar kos korban, Altaf lalu pergi dengan menggasak MacBook hingga iPhone milik Zidan.

Sekretaris UI, Agustin Kusumayati, mengatakan pihaknya akan menjatuhkan sanksi kepada Altafasalya jika proses hukum selesai. Dia mengatakan UI memiliki peraturan dan mekanisme dalam memproses hingga menjatuhkan sanksi administratif terhadap warga UI.

"Universitas Indonesia sepenuhnya mempercayakan kepada pihak-pihak yang berwajib untuk memproses dan menyelesaikan peristiwa ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan kita semua masyarakat Indonesia," ujar Agustin dalam keterangannya, Selasa (8/8).

Agustin mengatakan, jika sudah ada putusan tetap atas proses hukum yang dijalani Altaf, UI akan memberi sanksi terkait dengan kegiatan akademik Altaf.

"Akan halnya apa yang dilakukan terhadap tersangka pelaku dari peristiwa ini, maka sepenuhnya Universitas Indonesia akan merujuk proses yang terjadi sesuai dengan hukum yang berlaku di Republik Indonesia," lanjutnya.

Simak Video 'Rekaman CCTV Sebelum Pembunuhan Mahasiswa UI oleh Seniornya':

[Gambas:Video 20detik]



(idn/jbr)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads