Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) bersama Pemprov DKI Jakarta bakal memindahkan kabel-kabel yang bergelantungan di udara. Rencananya pemindahan kabel dilakukan selepas penyelenggaraan KTT ASEAN atau ASEAN Summit.
"Kepala Dinas Bina Marga (DBM) bersama Apjatel setelah ASEAN Summit akan memindahkan kabel udara termasuk kabel PLN pada crossingan jalan utama ke kabel tanam," kata Ketua Umum Apjatel Jerry Siregar saat dihubungi, Senin (14/8/2023).
KTT ASEAN di Jakarta digelar pada 5-7 September 2023. Jerry prihatin atas peristiwa kabel menjuntai yang menelan korban. Menyikapi insiden tersebut, Apjatel menggelar pertemuan bersama Pemprov DKI pada 4 Agustus 2023 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami atas nama Apjatel menaruh prihatin atas kejadian yang terjadi di area DkI jakarta. Telah dilakukan meeting bersama Pemprov DKI Jakarta pada tanggal 4 Agustus 2023 di mana ada beberapa point bersama antara Asbang, DBM dan Apjatel," jelasnya.
Salah satu poin kesepakatan dalam rapat yakni mengupayakan percepatan perapian kabel, khususnya kabel fiber optik yang berada di jalan utama maupun crossing jalan. Pemilik kabel bersama Suku Dinas Bina Marga di masing-masing wilayah Kota Jakarta diberikan tenggat waktu sebulan merapikan kabel dan memastikan ketinggian kabel di atas 5 meter sesuai amanat regulasi.
"Dalam 1 bulan untuk percepatan grouping atau perapian kabel FO di jalan utama maupun crossingan jalan agar ketinggian kabel di atas 5 meter sesuai amanat regulasi. Kelima Sudin DBM akan berkolaborasi selama 1 bulan untuk perapian," terangnya.
Jerry berujar sejauh ini penataan kabel semrawut telah dilakukan di beberapa ruas jalan. Apjatel pun memastikan bakal berkoordinasi dengan pemilik kabel agar koorperatif mengikuti arahan Pemprov DKI.
"Apjatel akan support dan berkoordinasi dengan seluruh member Apjatel terhadap hasil kesepakatan tersebut. Penurunan kabel tersebut adalah keniscayaan dan kolaborasi bersama terhadap ini menjadi penting," jelasnya.
"Memang sudah kita komunikasikan kepada semua wilayah untuk dapat dilakukan penataan jaringan utilitas Kabel FO," sambungnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendengar kasus ketiga ini dari awak media. Heru jengkel atas kecelakaan yang kembali terulang.
Hal tersebut disampaikan Heru setelah mengikuti evaluasi 10 bulan menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Kamis (10/8/2023) sore. Heru awalnya terkejut oleh kemunculan korban baru karena terjerat kabel menjuntai.
"Hah? Ceritanya gimana?" tanya Heru di lokasi.
"Awalnya kesangkut truk lagi, Pak," jawab awak media.
"Ck (berdecak)... Gimana sih? Makanya gini ya. Sebelum ini semua kejadian yang berentetan, di bulan November kan kita udah turun. Saya udah kasih tahu," kata Heru dengan jengkel.
Heru Minta Apjatel Bertindak
Heru telah mewanti-wanti Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) untuk memberikan perhatian khusus terhadap kondisi kabel menjuntai maupun berserakan di jalan. Hal tersebut disampaikan Heru saat melakukan sidak kabel utilitas trotoar Jakarta beberapa waktu lalu.
"Nah sekarang saya baru dikasih tahu Apjatel nih saya minta Apjatel untuk concern. Asbang (Asisten Pembangunan) sudah meminta, Asisten Pembangunan Pak Affan sudah meminta Apjatel untuk semua merapikan memastikan di area-area yang tadi, area yang strategis termasuk yang rawan. Itu satu bulan," ucapnya, Kamis (10/8).
Heru pun memberikan waktu selama sebulan kepada perusahaan merapikan kabel-kabel miliknya. Apabila dirasa lama, Heru akan berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PTSP) untuk mengambil tindakan lebih tegas.
"Kalau nggak, nanti saya evaluasi apakah nanti saya tanya sama PTSP dan seterusnya nanti kita ambil aksi apa. Ya saya prihatin ya sama kejadian tersebut," tuturnya.
Apabila kabel-kabel tak segera dibereskan, Heru mengancam tak akan memberikan izin penambahan jaringan kepada perusahaan.
"Saya mintakan kepada Asbang (Asisten Pembangunan) bahwa kita berikan satu bulan untuk mereka merapikan, pemilik kabel harus bertanggung jawab terhadap kerapian pemasangan kabel-kabel di seluruh Jakarta," kata Heru Budi.
"(Apabila tak diindahkan) ya mungkin kita pikirin izinnya, kan mereka ke depan perlu perizinan untuk tambahan jaringan, dong," sambung dia.
Simak juga 'Pihak Bali Tower Bakal Jenguk Sultan Korban Jerat Kabel Optik':