Sekelompok pekerja rumah tangga (PRT) melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta. Mereka tampak duduk mengenakan masker kemudian ditutup lagi dengan lakban hitam.
Pantauan detikcom di depan Gedung DPR, Senin (14/8/2023), tampak massa memegang poster berisi tuntutan agar DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
Mereka juga menggunakan payung hitam dengan tulisan 'Sahkan RUU PPRT'. Massa tampak meletakkan piring-piring kosong di depan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga rantai, lakban, botol susu bayi, sikat cuci serta lap dapur yang dibawa massa aksi. Koordinator aksi, Lita Anggraini, mengatakan piring kosong menjadi simbol PRT yang menahan lapar karena jam kerja yang panjang.
"Aksi piring kosong ini menandakan PRT yang menahan lapar karena jam kerja yang panjang dan tidak bisa berkata tidak, karena harus terus bekerja. Rata-rata PRT kan takut mengatakan lapar atau capek, jadi terus bekerja," kata Lita.
"Rantai yang mengartikan kekerasan dan perbudakan modern yang terjadi pada PRT," sambungnya.
Lita mengatakan aksi serupa akan dilakukan secara bergilir di beberapa kota. Aksi tersebut dinilai sebagai bentuk solidaritas nasib PRT.
"Aksi para PRT ini diadakan di enam kota di Indonesia, yaitu di Jakarta, Medan, Tangerang, Semarang, Yogyakarta, Makassar. Tidak hanya para PRT, para tokoh masyarakat dan jaringan masyarakat sipil akan tergabung dalam aksi-aksi ini," sebut Lita.
"Aksi mogok makan bergilir atau berpuasa massal adalah bentuk dari laku keprihatinan dan solidaritas atas PRT korban yang disandera dalam kelaparan tak terlihat," pungkasnya.