Tangan seorang siswi SMK di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masuk ke dalam mesin giling saat praktik belajar. Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan SMK sederajat merupakan kewenangan provinsi.
"SMK itu kan domainnya ada di provinsi ya, tapi kalau ada masalah kan kita juga. Saya sudah sampaikan bahwa walaupun tanggung jawab di provinsi, minimal koordinasi komunikasi dengan pemda itu harus baik dan intens," kata Iwan kepada wartawan di Dramaga, Sabtu (12/8/2023).
"Karena permasalahan itu kan bukan hanya tanggung jawab dia, kalau ada masalah berhubungan dengan masyarakat juga kepala daerah harus terlibat. Itu yang saya inginkan komunikasilah," sambung Iwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seharusnya, lanjut Iwan, pihak Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat wilayah Bogor berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Iwan berencana mempertemukan pihak sekolah dengan keluarga.
"Nah sekarang, ada kejadian ini, kita juga jadi ya harusnya dari KCD komunikasi dengan dinas kita atau dengan Sekda. Mungkin ini akan mediasi juga kalau kejadian kecelakaan gitu bagusnya gimana ya, nanti keluarga dan sekolah akan kita pertemukan," sebutnya.
Sekolah Tanggung Jawab
Sebelumnya, pihak SMK bakal menanggung biaya pengobatan siswinya yang terjepit mesin giling. Pihak SMK juga akan bertanggung jawab untuk kelanjutan hidup siswinya tersebut.
"Insyaallah pihak sekolah akan bertanggung jawab penuh terhadap pengobatan anak, insyaallah juga sampai masa depan anak. Saya yang akan bertanggung jawab bahwa anak itu menjadi tanggung jawab saya seumur hidup," kata Kepala SMKN 1 Gunung Putri, Juniartini, kepada wartawan, Jumat (11/8).
Juniartini menjelaskan awal mula peristiwa itu terjadi. Saat itu, siswinya sedang praktik bersama guru dan seorang laboran atau teknisi laboratorium.
"Pada saat itu, karena tempat praktik hanya satu, siswa mengadakan praktik secara berkelompok bergantian. Sebelumnya, guru mengadakan teori dulu, kemudian prosedur cara praktik seperti apa juga di ruang OTK, dan ada laboran di ruang praktik," jelasnya.
Dia mengatakan bahwa laboran sudah menjelaskan SOP praktik di laboratorium tersebut. Siswi juga sudah diberi pengarahan.
"Kemudian anak diberi pengarahan dan apa yang harus dilakukan sudah, dan anak mulai praktik. Seharusnya memang laboran terus berkeliling dan mendampingi," ungkapnya.
"Tapi saat itu ada sesuatu yang akan diambil oleh pihak laboran, di sana letak kejadiannya. Jadi ini juga saya yang pertama dari pihak sekolah mohon maaf sebesar-besarnya kepada orang tua siswa," sambung dia.
Tonton juga Video: Tampang Pria Beristri yang Bawa Kabur dan Perkosa Siswi Gresik 9 Kali