Ketua CT ARSA Foundation, Anita Ratnasari Tanjung, mengatakan CT ARSA Foundation berupaya untuk memutus mata rantai kemiskinan. Anita menyebut salah satu upaya untuk mencegah kemiskinan adalah pendidikan yang berkualitas dan kesehatan yang optimal.
"Kita memang CT ARSA Foundation ini berdiri sejak tahun 2005 setelah tsunami menghantam Aceh. Ini setelah itu kita terus, terus dan terus untuk bagaimana caranya untuk dapat memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan yang berkualitas dan juga kesehatan yang optimal," kata Anita usai acara silaturahmi dan serah terima donasi CSR kepada CT ARSA Foundation, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2023).
Anita mengatakan penyaluran donasi dari CT ARSA Foundation tidak hanya sekedar diberikan kepada masyarakat. Akan tetapi, kata dia, dilakukan pemantauan dalam setiap prosesnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu kami terus berusaha bagaimana caranya agar CT ARSA Foundation ini tidak hanya memberi tapi kita perhatikan prosesnya sehingga kita juga mempunyai target, targetnya apa? Targetnya supaya mereka keluar dari kemiskinan. Kalau kita bisa mencapai itu berarti kita berhasil," tutur dia.
"Jadi mengurus CT ARSA Foundation ini tidaklah mudah, perlu tim yang solid, perlu kerja sama, sehingga terus menerus ini karena donasi-donasi yang diberikan pun itu adalah amal yang amanahnya harus kita sampaikan kepada yang membutuhkan," jelasnya.
Visi dan misi CT ARSA Foundation, kata Anita, adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan. Dia menyebut salah satu mengatasi itu adalah dengan menghadirkan pendidikan yang berkualitas.
"Jadi visi misi dari pada CT ARSA Foundation itu adalah memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan yang berkualitas. Karena perlu kita ketahui kita bisa maju itu adalah dengan kata kuncinya kalau pendidikan kita baik, kita berkualitas," ucap Anita.
"Dan kita juga tahu harus bahwa anak-anak yang kita didik ini adalah agen perubahan bangsa. Jadi CT ARSA Foundation berjuang keras bagaimana bisa memberikan pendidikan yang berkualitas tentunya untuk anak-anak yang tidak mampu tetapi mempunyai potensi dan pintar," jelasnya.
Anita menyebut CT ARSA Foundation juga mendirikan sekolah untuk anak-anak yang tidak mampu. Dia menyebut lulusan sekolah mampu bersaing di universitas terbaik di dalam negeri hingga ke luar negeri.
"Oleh karena itu kami membuat sekolah boarding school untuk anak-anak yang tidak mampu, tapi berprestasi dan alhamdulillah berkat tim yang solid hasilnya adalah hampir anak-anak ini 90 persen ke atas bisa diterima di UI, di UGM, di ITB, di Brawijaya dan lain sebagainya, ada anak yang diterima di beberapa university di luar (negeri), ada juga yang diterima di Jepang, di Belanda, di Amerika dan lain sebagainya dengan prestasi mereka yang luar biasa," tutur dia.
Selain itu, para guru-guru berkualitas juga disiapkan oleh CT ARSA Foundation. Guru-guru tersebut juga dikirim untuk mengajar di pedalaman.
"Berarti ini adalah 'semua punya hak untuk sukses' nah karena itu kita memberikan guru-guru yang berkualitas, tidak saja di tempat-tempat boarding school yang kita bangun, tetapi di remote area di seluruh Indonesia," jelasnya.