Lukas Enembe Disebut Tak Pernah Untung Saat Main Judi di Luar Negeri

Lukas Enembe Disebut Tak Pernah Untung Saat Main Judi di Luar Negeri

Mulia Budi - detikNews
Rabu, 09 Agu 2023 13:53 WIB
Sidang Lukas Enembe (Mulia Budi-detikcom)
Sidang Lukas Enembe (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Jaksa penuntut umum (JPU) pada KPK menghadirkan saksi dari pihak swasta, Dommy Yamamoto, dalam sidang kasus dugaan suap dan gratifikasi Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe senilai Rp 46,8 M. Dalam kesaksiannya, Dommy menceritakan, Lukas yang tak pernah menang saat bermain judi.

"Itu kan tadi ada pertanyaan dari penuntut umum juga yang terakhir, ini kan main judi juga untung-untungan, Pak. Ya kan. Perjanjian untung-untungan, risiko kalah dan menang itu sama besar. Namanya untung-untungan," kata hakim Rianto Adam Pontoh dalam persidangan di PN Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2023).

"Kalahnya lebih besar, Yang Mulia," kata Dommy yang mengaku kerap dihubungi Lukas untuk membantunya selama berada di luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kalahnya lebih besar. Benar itu, tapi para pemain nggak pernah sadar itu, yang dia ingat untungnya, kalahnya nggak pernah dia ingat, itulah orang kalau main judi. Jadi pertanyaan saya apakah selama Saudara yang tadi Saudara sudah menjelaskan banyak tadi mengenai aktivitas terdakwa main judi itu apakah Saudara tahu selama dia main itu apakah pernah untung nggak? Atau rugi melulu?" tanya Hakim Rianto.

"Tidak pernah untung, Yang Mulia," jawab Dommy.

ADVERTISEMENT

"Hah?" ujar hakim Rianto.

"Tidak pernah," jawab Dommy.

Hakim juga menanyakan apakah Dommy pernah memberikan saran untuk Lukas saat main judi. Dommy mengatakan dia tak selalu menemani Lukas saat bermain judi.

"Saudara nggak pernah menyarankan apa ada, sesuatu yang Saudara beri masukan untuk supaya?" tanya hakim Rianto.

"Yang Mulia, yang saya tahu yang saya lihat tidak pernah, soalnya beliau tidak selamanya saya layanin saya temenin soalnya begitu, Yang Mulia," jawab Dommy.

Dommy mengaku bekerja sebagai freelance untuk menemani klien yang bermain judi. Dia mengaku mendapat upah di setiap pertemuan.

"Apakah Saudara diupah atau digaji per pertemuan atau per minggu per bulan atau bagaimana?" tanya hakim.

"Saya freelance, Yang Mulia," jawab Dommy.

"Saudara freelance, jadi ketemu Saudara diberi, pasti kan Saudara dapat upah?" tanya hakim.

"Saya pernah dapat tip, uang jasa saya," jawab Dommy.

"Jadi Saudara melayani terdakwa Lukas Enembe selama di Singapura saja ya?" tanya hakim Rianto.

"Melayani dalam arti apa, Yang Mulia?" timpal Dommy.

"Melayani, kan tadi Saudara menjelaskan melayani ke tempat kasino, menukarkan valas, membawa apa kursi roda kan?" tanya hakim.

"Benar, Yang Mulia, kalau saya ditelepon saya disuruh membantu saya baru melayani, Yang Mulia," jawab Dommy.

Dommy mengaku saat itu tak mengetahui bahwa Lukas Enembe merupakan Gubernur Papua. Dia mengaku tak pernah menjemput Lukas di bandara.

"Apakah Saudara tahu uang-uang tadi yang Saudara sebutkan pertanyaan dari penuntut umum, sumber dananya dari mana tahu nggak?" tanya hakim.

"Saya tidak tahu, Yang Mulia," jawab Dommy.

"Apakah terdakwa Lukas Enembe main judi itu uangnya pribadi atau uang dari mana, Saudara tahu nggak?" tanya hakim Rianto.

"Saya tidak tahu, Yang Mulia," jawab Dommy.

"Apakah Saudara pernah tanya nggak waktu Saudara selama berhubungan ya, kerja sama, membantu istilahnya seperti itu, kalau Saudara freelance, apakah Saudara mengetahui bahwa yang Saudara layani ini adalah seorang pejabat negara dalam hal ini Gubernur Papua?" tanya hakim Rianto.

"Saya tidak tahu. Sampai di tahun berapa, 2022, sampai di media saya baru tahu, Yang Mulia," jawab Dommy.

Lukas Enembe sebelumnya telah mengakui dirinya berjudi di Singapura. Namun Lukas mengklaim dia lebih banyak berobat daripada berjudi.

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads