Puan Dinilai Mampu Persatukan Negara ASEAN Hadapi Dinamika Geopolitik

Inkana Izatifiqa R Putri - detikNews
Selasa, 08 Agu 2023 21:42 WIB
Foto: Dok. DPR
Jakarta -

Pengamat Hubungan Internasional, Anton Aliabbas menyoroti pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang menekankan mengenai ASEAN Solidarity dalam Sidang Umum ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44. Pernyataan Puan tersebut disampaikan di hadapan parlemen negara ASEAN yang hadir dalam Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta.

Dalam kesempatan ini, Puan mengajak anggota AIPA untuk lebih solid, mencari persamaan di antara negara-negara ASEAN, dan berupaya memperkecil perbedaan.

Anton menilai pernyataan Puan mampu mempersatukan negara di Asia Tenggara dalam menghadapi persoalan geopolitik di kawasan. Ia juga menganggap Puan tepat membawa isu tersebut dalam sidang forum Parlemen se-Asia Tenggara tersebut.

"Pernyataan Ketua DPR Puan Maharani yang mendorong ASEAN solid dalam merespons dinamika geopolitik kawasan tentu saja semakin memberi kesan bahwa menjaga sentralitas ASEAN adalah krusial," ujar Anton dalam keterangan tertulis, Selasa (8/8/2023).

Dalam berbagai kesempatan pada Sidang AIPA ke-44, Puan terus mengajak parlemen anggota AIPA untuk solid. Pasalnya, ada banyak tantangan multidimensi yang dihadapi oleh negara-negara Asia Tenggara.

Adapun salah satu hal yang disampaikan Puan adalah terkait kontribusi AIPA untuk menurunkan ketegangan (geopolitical tension) akibat persaingan antara kekuatan besar di Asia Tenggara.

Pengamat Hubungan Internasional, Anton Aliabbas (Foto: Istimewa)

Menurut Anton, pernyataan Puan harus direspons oleh parlemen-parlemen ASEAN. Apalagi posisi Puan sebagai Presiden AIPA 2023 berperanan besar untuk semakin didengar oleh kalangan pemimpin di Asia Tenggara.

"Sebab, dinamika geopolitik kawasan membuka ruang yang semakin besar terjadinya polarisasi antara pro Washington versus pro Beijing. Dan jika polarisasi ini menguat tentu akan dapat berdampak pada kohesivitas ASEAN itu sendiri," terangnya.

Lebih lanjut, Dosen Universitas Paramadina itu pun menambahkan, pelibatan parlemen terhadap persoalan-persoalan global akan memberikan dampak krusial bagi masyarakat internasional.

Anton menjelaskan parlemen dapat memberi solusi persoalan di kawasan karena berperan dalam menyambung suara rakyat yang gelisah akibat berbagai krisis, misalnya dalam isu perdamaian, defisit pembangunan serta perubahan iklim seperti yang disampaikan Puan.

"Peran Parlemen perlu dikuatkan dalam mengambil peran terhadap tantangan di ASEAN. Dalam pertemuan bersama Parlemen Asia Tenggara, sudah tepat Puan menyatakan bahwa Parlemen perlu terlibat menangani berbagai permasalahan internasional, karena berbagai krisis global telah berdampak bagi rakyat," ucapnya.

Selain soal tantangan geopolitik di kawasan, Anton mengungkapkan Puan juga mengangkat sejumlah isu pada Sidang AIPA ke-44. Beberapa di antaranya, isu pemberdayaan perempuan dan kalangan muda, hingga konflik Myanmar yang diharapkan menjadi perhatian anggota AIPA.




(akn/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork