Pendiri Pustaka Bergerak, Nirwan Ahmad Arsuka, telah wafat. Nirwan, yang melajang, pertama kali ditemukan meninggal dunia di kediamannya yang dia huni seorang diri di Jakarta. Dia akan dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Selatan.
"Penyebab meninggalnya almarhum kami belum tahu. Tapi beliau ditemukan semalam di kamar apartemennya sekitar pukul 22.45 WIB," kata keponakan Nirwan, Muhammad Iftikar Sahid, kepada detikcom, Senin (7/8/2023).
Iftikar tidak bisa memastikan penyebab meninggalnya Nirwan. Dia menduga pamannya itu terkena serangan jantung, meski tidak ada riwayat kesehatan yang mendukung dugaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau selama hidup tidak punya riwayat penyakit," kata Iftikar Sahid.
Nirwan, yang telah meninggal dunia di usia 55 tahun, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Setelah disemayamkan, Nirwan kemudian diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Sekitar jam 17.00 WIB sore diberangkatkan ke Bandara untuk menuju ke Makassar malam ini. Insyaallah beliau dikebumikan di kampung halaman beliau di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan," kata Iftikar Sahid.
Nirwan adalah pendiri Pustaka Bergerak, aktivisme literasi yang menyebarkan buku-buku ke daerah pelosok Indonesia. Nirwan juga turut menggagas program pengiriman buku gratis ke seluruh Indonesia lewat PT Pos Indonesia, yakni Free Cargo Literacy, meski saat ini program itu masih terhenti dan diusahakan bangkit lagi.
Nirwan adalah penulis kebudayaan yang disegani. Novelis hingga musikus berdukacita atas kepergiannya. Tokoh satu almamater yang kebetulan hendak maju capres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, juga menyampaikan dukacita. Mereka adalah lulusan UGM yang berkuliah pada periode '80-'90-an.
Simak juga 'Kiswanti, 25 Tahun Angkat Kecerdasan Anak Parung dengan Buku':