Program Kirim Buku Gratis, Peninggalan Nirwan Arsuka yang Masih Tersendat

Program Kirim Buku Gratis, Peninggalan Nirwan Arsuka yang Masih Tersendat

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 07 Agu 2023 14:35 WIB
Nirwan Ahmad Arsuka, insisiator Pustaka Bergerak. (Dok Pribadi)
Nirwan Ahmad Arsuka, inisiator Pustaka Bergerak. (Dok Pribadi)
Jakarta -

Salah satu peninggalan Nirwan Ahmad Arsuka adalah program pengiriman buku gratis via Pos Indonesia. Program itu digulirkan usai para pegiat literasi bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana pada 2017 silam. Namun, program itu masih terhenti dan belum bergulir lagi sampai sekarang. Nezar Patria mengenang sosok Nirwan Arsuka.

Nezar yang kini menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika turut memperjuangkan kelanjutan program yang digulirkan Nirwan Arsuka itu, pengiriman buku gratis ke seluruh Indonesia atau Free Cargo Literacy.

"Dia yang menggagas pengiriman gratis setiap 17 Agustus untuk orang bisa mengirimkan buku ke manapun. Free Cargo Literacy," kata Nezar kepada detikcom, Senin (7/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nirwan adalah aktivis literasi dan esais penggagas Pustaka Bergerak, jejaring penyebaran buku sampai ke pelosok-pelosok dengan cara-cara yang kreatif dan penuh perjuangan. Nirwan tutup usia di Jakarta pada usia 55 tahun, Minggu (6/8) malam. Semasa hidup, perjuangan Nirwan demi memajukan literasi masyarakat Indonesia sampai juga ke Istana Kepresidenan.

Pada 2 Mei 2017, momen Hari Pendidikan Nasional, pegiat literasi termasuk Nirwan dan Pustaka Bergerak bertemu Presiden Jokowi di Istana. Pada saat itu, Jokowi menyetujui program pengiriman buku gratis ke seluruh Indonesia via PT Pos Indonesia, selanjutnya dikenal sebagai free cargo literacy.

ADVERTISEMENT

Program free cargo literacy ternyata hanya berjalan 18 bulan atau hanya sampai Oktober 2018. Nirwan kemudian bersuara via change.org agar free cargo literacy bergulir kembali.

"Sekarang (kelanjutan free cargo literacy) sedang dibahas kembali. Nirwan juga memperjuangkan agar program tersebut bisa dihidupkan lagi," kata Nezar.

Nezar sendiri pernah menjabat Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia. Dia mengaku juga turut memperjuangkan hidupnya kembali free cargo literacy.

"Dia total berjuang agar rakyat Indonesia di pedalaman bisa mendapat bacaan yang banyak dan bermutu, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara anak di perkotaan dan di pelosok daerah," kata Nezar.

Wamenkominfo Nezar Patria (Foto: Istimewa)Wamenkominfo Nezar Patria (Foto: Istimewa) Foto: Wamenkominfo Nezar Patria (Foto: Istimewa)

Nirwan Arsuka dalam kenangan

Nirwan Ahmad Arsuka adalah pria kelahiran Barru, Sulawesi Selatan, 55 tahun lalu. Dia berkuliah (sampai lulus menjadi sarjana) di Teknik Nuklir, Universitas Gadjah Mada angkatan 1986. Nezar Patria yang merupakan mahasiswa Filsafat UGM sudah mengenal almarhum sejak era Orde Baru awal '90-an. Baik Nezar dan Nirwan adalah sesama aktivis penentang Orde Baru saat itu.

"Saya kenal beliau tahun 1992. Dia pernah mengguncang jagat kebudayaan ketika tampil di Kongres Kebudayaan. Dia esais yang cerdas, tulisannya berisi kritik kebudayaan," kata Nezar.

Nirwan menaruh perhatian terhadap kebudayaan, politik, serta literasi. Aktivismenya konsisten sejak dulu sampai sekarang.

Nezar juga mengetahui Nirwan pernah bekerja di Freedom Institute. Setalah Nirwan pensiun dari Freedom Institute, uang pesangon dari Freedom Institute dia belikan perahu dan kuda untuk menggerakkan Pustaka Bergerak, programnya untuk memajukan literasi di Indonesia.

Nezar yang juga merupakan pria asal Aceh punya kenangan tersendiri dengan Nirwan. Usai tsunami Aceh tahun 2004, Nirwan dan aktivis literasi pergi ke Aceh untuk mendorong pegiatn kebudayaan terus berkiprah pasca-bendana. Komunitas-komunitas kebudayaan dan sastra didorongnya untuk hidup lagi.

Namun hari ini, Nezar terkejut dengan berita duka yang dia terima. Nirwan, aktivis berdedikasi yang hidup melajang itu meninggal dunia di kediamannya, seorang diri.

"Dunia literasi Indonesia sangat kehilangan. Saya sangat kaget dengan berita ini," kata Nezar.

Simak juga 'Ironi Badai Pandemi, Memperparah Bisnis Literasi':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads