Polisi mengamankan 5 unit sepeda motor yang semula hendak dikirimkan ke Lampung dengan modus ditutupi kasur busa. Sebagian besar motor itu merupakan motor matic.
"Sebagian besar matic (yang dicuri), tapi ada juga yang manual," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahddudi di Polsek Tambora, Senin (7/8/2023).
Syahduddi mengatakan ada sejumlah merek sepeda motor yang rawan menjadi sasaran pelaku kejahatan. Sebab, kata Syahduddi, motor matic sangat cepat untuk dicuri. Untuk diketahui, 4 unit motor yang diamankan polisi merupakan motor matic.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian terkait dengan pabrikan kendaraan sepeda motor yang memang dari data kami ada merek-merek tertentu yang sering menjadi sasaran pelaku kejahatan yang mengindikasikan bahwa sistem keamanan daripada sepeda motor tersebut sangat lemah," tuturnya.
"Dengan indikasi ketika kita memantau ataupun melakukan penelitian melalui CCTV itu dalam hitungan detik mereka sudah bisa mengambil sepeda motor tersebut," sambungnya.
Untuk itu, Syahddudi mengatakan pihaknya mengimbau produsen sepeda motor untuk meningkatkan sistem pengamanannya.
"Sehingga pada kesempatan ini juga kami dari Polres Metro Jakarta Barat mengimbau kepada para produsen ataupun pabrikan sepeda motor yang memiliki sistem pengamanan yang lemah untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk melindungi masyarakat pemilik sepeda motor agar terhindar dari kejahatan pencurian kendaraan bermotor," kata dia.
Polisi sebelumnya menangkap 5 unit motor yang hendak dikirimkan ke Lampung dengan modus ditutupi kasur busa. Jaringan ini memiliki 10 orang anggota, 5 orang diantaranya ditangkap Polsek Tambora.
"Total ada 10 Tersangka utama dalam kelompok ini, lima tersangka berhasil ditangkap Polsek Tambora, dua tersangka ditangkap Ditkrimum Polda Lampung, dan tiga tersangka yang berperan sebagai pengendali masih DPO," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Syahduddi di Polsek Tambora, Senin (7/8/2023).
Kelima orang yang ditangkap ialah EP (33), MA (28), MSA (19), JPP (29), IP (19). Ketiga tersangka utama berperan sebagai pengepul, sementara dua orang lainnya berperan sebagai transporter atau pengirim motor.
"Pengepul EP (33) asal Lampung Tengah, MA (28) asal Lampung Tengah, MAA (19) asal Sumatera Selatan. Tersangka berperan sebagai transporter dua, yakni JPP (29) asal Lampung Tengah, dan IP (19) asal Lampung Utara," tutur Syahduddi.