Syarat Agar Dapat Bintang Budaya Seperti Presiden FIFA: Berjasa Besar

Syarat Agar Dapat Bintang Budaya Seperti Presiden FIFA: Berjasa Besar

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2023 18:35 WIB
Gianni Infantino, Presiden FIFA
Presiden FIFA, Gianni Infantino (Foto: Situs FIFA)
Jakarta -

Presiden Jokowi akan memberikan gelar Bintang Budaya kepada dua tokoh. Mereka adalah mantan Menparekraf Wishnutama dan Presiden FIFA Gianni Infantino.

"Kemudian juga Bintang Budaya diberikan kepada Bapak Wishnutama itu mendapat Bintang Budaya karena sebagai penggiat seni dan budaya, dan juga kepada Ketua FIFA. Jadi ini dari luar negeri, tapi Ketua FIFA akan diserahkan pada saat pertandingan sepakbola dunia di bulan November," kata Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang juga Menko Polhukam Mahfud Md di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).

Mahfud mengungkap pertimbangan Gianni Infantino diberi Bintang Budaya. Dia mengatakan Gianni Infantino yang merupakan warga negara asing (WNA) itu dianugerahi Bintang Budaya atas jasa-jasanya pada persepakbolaan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi juga perdebatan. Wishnutama kita tahu dia penggiat seni dan budaya. Kalau yang FIFA itu jasa-jasanya atas persepakbolaan di Indonesia. Itu nanti tidak diberikan di upacara negara tapi saat nanti pertandingan sepakbola dunia di sini itu akan diberikan sebagai penghargaan. Sama orang sini suka dapat bintang dari luar negeri juga," ujarnya,

Simak penjelasan selengkapnya soal gelar Bintang Budaya.

ADVERTISEMENT

Tentang Anugerah Bintang Budaya

Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan menyebutkan Bintang adalah tanda kehormatan tertinggi berbentuk bintang. Bintang diberikan Presiden kepada seseorang yang dinilai mempunyai jasa besar terhadap bangsa dan negara Indonesia.

Adapun Bintang Budaya atau Bintang Budaya Parama Dharma termasuk gelar Bintang yang berada tingkatan 11. Tingkatan Bintang Budaya bersamaan dengan Bintang Jasa Utama, Bintang Kemanusiaan, Bintang Penegak Demokrasi Utama, Bintang Gerilya, Bintang Sakti, dan Bintang Dharma.

Syarat Umum Penerima Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan

Pasal 25 Undang-Undang Nomor 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan menjelaskan syarat-syarat umum yang harus dipenuhi penerima Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Berikut syarat umum yang dimaksud.

  • WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI;
  • Memiliki integritas moral dan keteladanan;
  • Berjasa terhadap bangsa dan negara;
  • Berkelakuan baik;
  • Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara; dan
  • Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Syarat Khusus Penerima Bintang Budaya atau Bintang Budaya Parama Dharma

Pasal 28 ayat (6) Undang-Undang Nomor 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan mengatur syarat khusus untuk penerima Bintang Budaya atau Bintang Budaya Parama Dharma. Apa saja syarat-syaratnya?

  • Berjasa besar dalam meningkatkan, memajukan, dan membina kebudayaan bangsa dan negara;
  • Pengabdian dan pengorbanannya di bidang kebudayaan, baik kesenian, nilai-nilai tradisional, dan kearifan lokal bermanfaat bagi bangsa dan negara; dan/atau
  • Darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional.

Ternyata, non WNI bisa memperoleh Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dengan syarat tertentu. Baca berita di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Mengintip Calon Kantor FIFA di Jakarta

[Gambas:Video 20detik]




Apakah Non WNI Bisa Menerima Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan?

Salah satu syarat umum penerima Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan adalah WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI. Aturan itu tertuang dalam poin pertama Pasal 25 UU No 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Itu artinya, seorang non WNI yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI bisa memperoleh Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Dilansir Antara, hal ini terbukti saat Kepala Staf Angkatan Udara Filipina(General Of Piliphine Air Force) Lieutenant GeneralJeffrey Delgado menerima tanda kehormatan berupa Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama, yang disematkan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat.

"Dulu kita pernah memberi seorang jenderal juga dari Filipina karena membantu Indonesia dalam pembebasan sandera Abu Sayyaf," kata Menkopolhukam Mahfud MD, dalam YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/8/2023).

Selain itu, Presiden Jokowi juga pernah memberikan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama kepada Georg Andreas Goldammer atau Prof. Dr. Dr.h.c. mult. Goldammer, Johann Georg, Andreas.

Goldammer adalah seorang ilmuwan asal Jerman yang fokus di bidang kebakaran. Dia merupakan Direktur Global Monitoring Center (GFMC) Max Planck Institute for Chemistry, Freiburg University. Goldammer tercatat sebagai Professor for Fire Ecology and Fire Management di Freiburg University.

Halaman 2 dari 2
(kny/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads