.webp)
Sebanyak tujuh pelajar SMK diamankan setelah kedapatan membawa senjata tajam (sajam) jenis parang dari Bogor. Polisi menetapkan satu orang tersangka atas kepemilikan sajam tersebut.
"Betul (sudah ditetapkan tersangka Undang-Undang Darurat)," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadilah, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (5/8/2023).
Kasus bermula saat Satgas Pelajar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mengamankan tujuh pelajar salah satu SMK di Jakarta Selatan saat tengah nongkrong di Jalan Pandu Raya, Kota Bogor, Jawa Barat. Salah satu yang ditahan adalah tersangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tersangka saat ini juga telah ditahan di Mako Polresta Bogor Kota. Rizka mengatakan penjelasan lebih lanjut akan disampaikan saat konferensi pers nanti.
"Sudah dilakukan penahanan," jelasnya.
Diketahui, tujuh pelajar itu diamankan anggota Satgas Pelajar yang curiga melihat konvoi pelajar menggunakan motor ke arah Jalan Pandu Raya Kota Bogor pada Jumat (4/8) sekitar pukul 10.30 WIB. Ketika rombongan pelajar berhenti jelang Jembatan Cinta Kota Bogor, Satgas kemudian menanyakan maksud tujuannya.
"Mereka itu kedapatan lagi nongkrong di Jembatan Cinta, kemudian diperiksa ternyata ada sajam, ada dua sajamnya, langsung diamankan. Ada juga diamankan satu bungkus minuman keras," kata Kepala Satgas Pelajar Kota Bogor Muhamad Ikbal, Jumat (4/8).
"Mereka awalnya ada 10 orang, tapi yang 3 orang kabur," tambahnya.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadilah membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, tujuh pelajar saat ini masih diperiksa di Polresta Bogor Kota.
"Betul, ada tujuh pelajar diamankan, dan satu orang membawa dua buah sajam. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan," kata Rizka dimintai konfirmasi terpisah.
