Kabar Kekeringan dari Sejumlah Daerah: Papua Tengah hingga Bogor

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2023 13:05 WIB
Ilustrasi kekeringan (Foto: Getty Images/iStockphoto/happy8790)
Jakarta -

Bencana kekeringan di Indonesia 2023 melanda beberapa wilayah tanah air. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hal tersebut merupakan salah satu dampak dari fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia.

Mengutip dari situs resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. El Nino juga memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Berikut informasi selengkapnya soal daerah di Indonesia yang dilanda bencana kekeringan.

Daftar Daerah yang Terkena Kekeringan di Indonesia 2023

Beberapa daerah di Indonesia terkena musibah kekeringan. Oleh karena itu, bantuan air bersih terus disalurkan untuk membantu masyarakat yang terdampak. Berikut daftar wilayah di Indonesia yang mengalami kekeringan.

1. Papua Tengah

Dilansir detikSulsel, bencana kekeringan melanda Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Ia menyebut fenomena tahunan ini membuat situasi di wilayah turut diterjang cuaca dingin ekstrem.

"Iya ada dua distrik yang terdampak cuaca ekstrem dan ini menjadi cuaca tahunan," kata Willem Wandik dalam keterangannya yang diterima detikcom, Jumat (21/7/2023).

Bencana kekeringan di dua distrik Papua itu menyebabkan enam warga meninggal dunia. Mereka adalah lima orang dewasa dan satu orang bayi.

"Bencana kekeringan telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 6 orang dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Willem dalam keterangannya, Jumat (27/7).

Bantuan disalurkan kepada warga yang terdampak kekeringan di Papua Tengah. (Foto: Dok. Kemensos)

- Penyebab Kekeringan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap penyebab bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Puncak, Papua Tengah. Jokowi mengatakan suhu rendah menyebabkan tanaman tidak bisa tumbuh di tengah musim kemarau panjang.

"Tapi problemnya supaya tahu itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh di ketinggian yang sangat tinggi di distrik itu," ujar Jokowi di Inlet Sodetan Ciliwung, Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (31/7).

Jokowi lantas menyinggung tantangan penanganan bencana kekeringan di wilayah itu. Penyaluran logistik ke wilayah terdampak sulit dilakukan karena adanya gangguan keamanan dan medan.

"Yang kedua bantuan untuk makanan juga problem di urusan keamanan. Pesawat tidak berani turun sehingga problem lagi," paparnya.

Namun, Jokowi sudah memerintah aparat keamanan untuk melakukan pengawasan. Aparat TNI dan Polri disiagakan untuk menjamin keamanan.

- Warga Meninggal Bukan karena Kelaparan

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan jika enam warga meninggal terdampak kekeringan di dua distrik di Papua Tengah bukan karena kelaparan. Namun, dia sudah meminta TNI-Polri, BNPB, dan sejumlah menteri turun tangan menangani situasi ini.

"Sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem, dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan. Tetapi karena diare dan karena cuaca," Ma'ruf kepada wartawan di Rumah Dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Rabu (2/8).

- Bantuan Sudah Disalurkan

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan penanganan bencana kekeringan tidak terhambat karena gangguan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Distribusi bantuan terkendala hanya karena cuaca.

"Jadi memang yang kemarin isu-isu tentang KKB nggak ada, jadi yang menghambat itu adalah cuaca," kata Yudo kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (4/8).

Selain itu, pemerintah telah mengirimkan bantuan logistik ke warga terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (2/8). Bantuan dikirim ke Distrik Agandugume karena dekat bandara dan dekat ke wilayah terdampak.

Bantuan logistik itu berupa beras 50 ton, makanan siap saji 10.000 pouch, rendang kemasan 3.000 pouch, susu protein 3.000 pouch dan sembako 3.000 paket. Kemudian untuk peralatan meliputi tenda gulung 2.000 buah, selimut 10.000 buah, matras 2.000 buah, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 buah, pakaian dewasa 2.000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.

Baca berita di halaman selanjutnya soal daerah yang dilanda kekeringan di Indonesia 2023.




(kny/dnu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork