PKS Minta Sekda DKI Diganti Buntut 'JIS Salah Sejak Lahir', Ini Kata Heru

PKS Minta Sekda DKI Diganti Buntut 'JIS Salah Sejak Lahir', Ini Kata Heru

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 04 Agu 2023 17:30 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Tiara Aliya/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPRD DKI Jakarta dari F-PKS Suhud Alynudin mengajukan interupsi saat rapat paripurna terkait Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) 2022. Suhud mempertanyakan ucapan Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono soal pengelolaan JIS hingga TIM salah sejak lahir.

"Saya ingin mempertanyakan pernyataan Saudara Sekda muncul di media ramai yang banyak dimuat di media bahwa pembangunan sejumlah sarana seperti JIS, TIM, Equestrian, dan Velodrome, Itu sudah salah sejak lahir. Saya kira ini pernyataan yang perlu kami pertanyakan atau saya pertanyakan sebagai anggota dewan atau wakil masyarakat," kata Suhud di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Suhud sendiri baru bergabung menjadi anggota Dewan sejak Januari 2022. Meski begitu, Suhud meyakini pembangunan infrastruktur di Jakarta telah melalui proses panjang dengan audit yang baik hingga Jakarta meraih opini WTP dari BPK enam kali beruntun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira kenapa? Karena pembangunan di Jakarta sudah melalui proses yang panjang dan dilakukan seluruh stakeholder yang terkait mulai dari pengusulan, pembahasan, perencanaan, penganggaran, dan sampai pelaksanaan. Dan setelah pelaksanaan pun itu kan diaudit dan hasilnya sudah sama-sama kita ketahui kinerja Pemprov sangat baik WTP," ujarnya.

Karena itu, Suhud meminta agar Sekda DKI Joko Agus tak membuat pernyataan yang membuat gaduh. Dia juga mendorong agar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartarto mengevaluasi kinerja Joko yang baru menjabat Sekda DKI sejak Februari 2023 lalu.

ADVERTISEMENT

"Terlepas dari perdebatan teknis, saya mewakili para pemilih saya meminta kepada Pj Gubernur untuk mengevaluasi hal ini secara serius karena hal ini berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah situasi kita sama-sama ingin membangun melanjutkan pembangunan Jakarta dan jangan sampai kita terjebak dalam polemik yang tidak diperlukan, menghabiskan energi kita," tegasnya.

"Untuk itu dalam kesempatan ini saya meminta pak Pj Gubernur untuk mengevaluasi Pak Sekda. Dan jika perlu diganti dengan yang lebih kompeten," sambung dia.

Ditemui terpisah, Heru Budi merespon interupsi Suhud. Heru menganggap interupsi tersebut sebagai bahan masukan.

"Ya, namanya koreksi, masukan itu hal biasa," tegasnya.

Lalu, apakah Heru akan menindaklanjuti permintaan Suhud di internal Pemprov DKI? Heru hanya menjawab yang diperlukan saat ini adalah komunikasi.

"Biasa lah, komunikasi aja," ucapnya.

Tonton juga Video: Anies soal Rumput JIS Tak Sesuai Standar FIFA: Saya Tak Mau Komentar

[Gambas:Video 20detik]




Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono sebelumnya menyebut terdapat kesalahan terkait pembangunan JIS, Jakarta Internasional Velodrome hingga TIM sejak awal. Joko kemudian membandingkan penugasan yang dilakukan pemda dan pemerintah pusat.

Joko menyampaikan hal itu saat mengikuti Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta pada Kamis (3/8) malam. Joko merespons catatan DPRD DKI Jakarta yang menyebut JIS dan TIM tak memberikan keuntungan kepada JakPro.

"Terkait dengan masalah pengelolaan di TIM, JIS, Equestrian, dan Velodrome, memang saya mengakui bahwa ini salah sejak lahir," kata Joko, Kamis (3/8).

Joko mengatakan semestinya BUMD hanya ditugaskan membangun proyek infrastruktur milik pemerintah. Dia lantas mencontohkan BUMN Adhi Karya yang ditugaskan pemerintah pusat mengerjakan proyek LRT Jabodebek.

"Jadi semestinya penugasan seperti halnya Pemerintah Pusat menugaskan Adi Karya membuat LRT Jabodebek itu tidak sama dengan Pemerintah DKI Jakarta di dalam memberikan penugasan," terangnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads