Dampak musim kemarau terhadap pasokan air di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai dirasakan warga. Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan tercatat ada 8 kecamatan yang mulai terlihat kekeringan sumur.
"8 kecamatan yang sudah mulai kelihatan kekeringan sumur," kata Iwan kepada wartawan di Cibinong, Jumat (4/8/2023).
Iwan mengatakan pihaknya setiap hari memantau perkembangan musim kemarau yang mulai dirasakan masyarakat. Pihaknya setiap hari mendistribusikan air bersih untuk wilayah terdampak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin setiap hari berapa ribu liter yang kami distribusikan untuk tempat-tempat yang terdeteksi rawan kekeringan," sebutnya.
Iwan juga meminta camat dan dinas-dinas terkait untuk mendeteksi dini dampaknya kemarau. Serta memetakan desa-desa mana saja yang teridentifikasi ada kekeringan.
"Makanya pada saat rapat kemarin saya sudah meminta camat dan dinas untuk mendeteksi dini, kira-kira desa mana yang teridentifikasi ada kekeringan. Makanya kami BPBD, PDAM, sudah diperintahkan," sebutnya.
Salah satu upaya jangka panjang yang dilakukan mengatasi kekurangan air yaitu dengan membangun bendungan. Di antaranya Bendungan Cibeet dan Cijudey di wilayah Jonggol.
"Mudah-mudahan hari ini dapat bantuan dari pusat lah. Kalau DED kita sudah ada cuma pendanaannya. Kalau deteksi dininya saya belum tahu, mungkin ahli geologi yang banyak kekeringan," sebutnya.
(rdh/idn)