Kekurangan air melanda warga di 3 wilayah RW pada 2 kampung di Desa Cikopo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Kondisi wilayah Puncak kekurangan air diduga dipicu turunnya curah hujan.
"Sebetulnya tadi, bahwa air tanah itu air tanah dangkal. Jadi ketika tinggi curah hujan sedang turun, tentunya berpengaruh terhadap ketersediaan air yang berasal dari air tanah dangkal," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).
Asep mengatakan sejauh ini kondisi di 2 kampung di Puncak, Bogor, itu belum sampai pada status kekeringan. Pihaknya sudah dikerahkan untuk mengirim bantuan air bersih ke kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, intinya sih hanya kekurangan air bersih. Kalau kekeringan sudah melanda luas, masuk pertanian. Iya dan tidak semua desa (di Puncak). Misal Cisarua, kan nggak semua desa, hanya Cikopo saja," ungkapnya.
2 Kampung di Puncak Kekurangan Air
Kondisi kekurangan ini diduga karena intensitas hujan menurun belakangan waktu ini sehingga sumber mata air warga 2 kampung berkurang.
"Disebabkan intensitas hujan yang menurun di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan sumber mata air warga berkurang," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko dalam keterangannya.
Terdapat 3 RW dari 2 kampung tersebut yang sumber mata airnya berkurang sehingga membuat warga kesulitan air bersih.
Pertama, di Kampung Sukamulya, sebanyak 360 jiwa terdampak. Petugas BPBD membagikan 5.000 liter air bersih. Kedua, di RW 09 Kampung Cikodom, 300 jiwa terdampak. Air bersih dibagikan petugas sebanyak 2.500 liter.
Terakhir, di RW 11 Kampung Cikodom sebanyak 360 jiwa terdampak. Petugas BPBD membagikan 2.500 liter air bersih untuk warga.
"Situasi saat ini sementara ini di beberapa kampung pendistribusian air bersih sudah dilakukan. Masih terdapat 2 kampung yang masih membutuhkan air bersih di desa tersebut," pungkas Aris.
(rdh/jbr)